Didalam banyak literasi kita banyak menemukan istilah wirausaha sama dengan wiraswasta, begitu juga dengan wiraswasta sama dengan wirausaha, pada kodratnya wiraswasta memang menyerupai wirausaha, dan wira usaha menyerupai wiraswasta. Dalam arti etimologi, wiraswasta diambil dari bahasa sanskerta yang dipecah menjadi beberapa kata yaitu "WIRA, SWA DAN STA" untuk mengetahui arti dari wiraswasta, kita harus artikan tiga kata dari bahasa sanskerta tsb, adapun artinya yaitu :
"Wira"  Artinya  "Manusia unggul,Teladan, Berbudi luhur, Berjiwa besar, Berani, Pahlawan dan memiliki keagungan watak".  "Swa" Artinya  "Sendiri" lalu "Sta" Artinya "Berdiri". Maka berasal dari arti etimologi tersebut maka wiraswasta memiliki arti "Keberanian, Keutamaan serta Keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan masalah dalam hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri".
Manusia Wiraswasta cendrung memiliki kekuatan dan mental yang tinggi, sehingga memungkinkan nya untuk melampaui batas rata -- rata manusia lainnya, sehingga seorang yang berjiwa wiraswasta cendrung mampu keluar dari zona nyamannya untuk meraih hal -- hal yang dinginkannya, manusia yang memiliki jiwa wiraswasta cendrung mengerti dan memahami resiko untung ruginya sesuatu yang mereka lakukan, bahkan terkadang manusia yang berwiraswasta melupakan konsep untung rugi saat jiwa kepemimpinannya terpanggil dan cendrung mendahulukan kepentingan dan kemaslahatan bersama daripada pribadi, itulah sebabnya banyak ditemukan orang -- orang yangberwiraswasta menjadi pemimpin dan pencipta sebuah ide.
Dalam perkembangan ilmu tentang pengertian dari wirausaha diartikan dalam bahasa prancis yaitu "entrepreneur" diterjemahkan kedalam bahasa inggris "between taker Atau Go-between".
dalam banyak literasi penulisan menyatakan bahwa "entrepreneur" Â adalah Wirausaha, dan ada pula yang menyatakan "entrepreneur" adalah Wiraswasta, pada perinsifnya Wirausaha sama saja dengan Wiraswasta, walaupun rumusan antar satu sama lainnya berbeda tapi isi dan karakternya sama. Â Bedanya hanya sedikit yaitu, wirausaha lebih cendrung menekankan pada objek usaha yang mandiri, Wiraswasta lebih pada penekanan kejiwaan dan semangat.
Dalam dunia Wiraswasta ataukah Wirausaha, dorongan  untuk meraih sebuah keberhasilan dan kesusksesan amatlah penting, bukan hanya untuk keberhasilan seseorang atau individual namun juga untuk kemajuan suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan, sebab maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh penduduk bangsa itu sendiri dalam meraih kesuksesan ataukah keberhasilan, sebab tidak ada Negara tampa penduduk\masyarakat, jika sebuah Negara ingin maju maka watak dan karakter serta keinginan penduduknya untuk sukses akan tinggi, namun suatu bangsa akan runtuh/mundur  bila penduduknya tidak memiliki keinginan untuk maju dan sukses.
Dalam hal perubahan tingkah laku manusia, ada 3 (tiga) sifat yang terdapat pada diri manusia, yaitu : need of fower, need of afficiation  dan  need of achievement. Pada Negara -- Negara yang sedang berkembang masyarakatnya cendrung memiliki sifat Need of fower (kehausan akan kekuasaan) cendrung lebih menonjol, bisa kita lihat dari edisi Pemilihan Umum dinegara kita maupun Negara diluar dari Negara kita, Negara -- Negara yang sedang berkembang relative cendrung lebih dominan peduli akan jabatan kekuasaan, issu politik menebar kemana -- mana yang belum jelas kebenarannya, amat banyak orang yang ngehoak untuk merusak kepercayaan masyarakat pada pemimpinnya, antar kandidat satu dengan yang lainnya saling menyusun strategi untuk menjatuhkan lawannya, bahkan banyak ditemukan strategi perebutan kekuasaan yang mengkangkangikan nilai -- nilai keagamaan, nilai kebangsaan hingga menggunakan politik identitas/agama, hal ini menunjukkkan bahwa Negara kita adalah Negara yang sedang berkembang.
Usaha dalam dunia bisnis atau perdagangan adalah sebuah usaha yang menguras waktu, tenaga dan materi, tidak sama dengan bidang profesi lainnya, dalam dunia bisnis dan perdagangan memiliki kepuasaan yang berbeda dengan profesi lainnya, kenikmatan yang berbeda dengan nikmat profesi lainnya, jalan yang berbeda pula dengan jalan profesi lainnya, dunia bisnis dan perdagangan mampu membawa seseorang dalam surga di akhir nanti, namun dapat pula membawa orang kedalam neraka, begitu juga dalam hal kesuksesan, bisa membuat kita sukses, mampu pula membuat kita bangkrut, semua kembali pada diri pribadi kita, semangat kita, komitmen kita dan keyakinan kita, serta usaha kita dalam menjalankan setiap usaha dalam dunia bisnis maupun perdagangan.
"orang jepang memiliki sebuah konsep yang disebut dengan "kaizen" yang memiliki arti "perbaikan terus menerus  tampa henti", inilah sebabnya setiap produk yang dihasilkan oleh industry jepang selalu ada perbaikan dan model baru, konsep ini diterapkan dalam seluruh bidang profesi dan kehidupan dijepang. Konsep Kaizen ini mampu membangkitkan kreativitas seluruh perkerja atau karyawan di jepang, sehingga mereka membentuk gugus tugas dalam menjalankan produksi dan perkelompok dalam gugus tugas tsb mengevaluasi setiap hasil kerjanya, melaporkan kepemimpin gugus tugas atau atasannya terkait apa yang harus diperbaiki dan apa yang harus dikembangkan, konsep ini bukan hanya sebatas omongan orang jepang saja, namun diimplementasikan/dilaksanakan dalam kehidupan sehari -- hari, itulah sebabnya orang jepang sedikit bicara banyak berkerja".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H