Tiba-tiba saya dikagetkan seseorang yang menyodorkan kue lapis kepada anak saya, “Ayo Dik, dicoba. Gratis….!”
Seperti dihipnotis saya pun menggandeng anak saya ke gerobak penjual kue lapis itu. Saya pikir, pasti rasanya enak makanya dia berani garansi dengan memberi gimmick sepotong kue lapis. Lha tapi apa gak rugi yah…. Kenyataan saya beli cuma sepuluh potong. Perpotong Rp 1.000,- Berarti dia rugi 10% atau Rp 1.000,-.
Itulah dahsyatnya gimmick.
Memakai trik, atau berstrategi marketing sah-sah saja. Asal bukan yang model tipu-tipu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H