Jalan menuju kesuksesan memang tidaklah mudah, banyak sekali orang yang menginginkan kesuksesan namun pada kenyataannya harus menyerah kalah ketika menghadapi rintangan. PAdahal jalan menuju kesuksesan tidaklah mudah, pasti ada banyak aral dan rintangan yang siap menghadang.Â
Hanya mereka yang mampu menghadapi tantangan yang akhirnya berhasil dan sukses. Seperti halnya kisah sukses dari Muhammad Rosul seorang peternak bebek petelur dibilangan Sleman Yogyakarta ini.Jatuh bangunnya merintis usaha pernah dialaminya 2 tahun yang lalu ketika ia memulai usahanya hingga sekarang ia mampu mensuplai 55 ribu butir telur bebek setiap minggunya.Â
Dengan 55 ribu butir telur bebek dalam 1 minggu atau 200 ribu butir dalam satu bulan maka omset yang bisa diperoleh Rosul dalam 1 bulan bisa mencapai Ratusan juta rupiah. Berikut ini beberapa ulasannya yang kami rangkum dari video yang diunggah oleh Channel Youtube DNTrust.
Awalnya ingin beternak ayam joper namun justru beralih keternak bebek petelur
Sebelum memutuskan untuk beternak bebek petelur, awalnya Rosul ingin beternak ayam joper, karena melihat trend konsumsi ayam joper yang cukup bagus.Â
Namun ia tidak kunjung menemukan mentor yang mumpuni untuk membimbingnya beternak ayam joper, beberapa peternak yang ia temui kebanyakan tertutup dan tidak mau membagikan ilmunya.Â
Hingga akhirnya ketemulah dengan seseorang yang memberinya gambaran tentang potensi telur ayam bebek untuk konsumsi bisnis kuliner yamng ada di Yogyakarta. Hingga akhirnya ia mantab untuk memulai peternakan bebek petelurnya.
Beberapa orang sempat menyayangkan keputusannya
Sebelumnya Rosul merupakan seorang pekerja kantoran di Jakarta, sebelum akhirnya memutuskan untuk banting setir menjadi seorang peternak bebek petelur. Melihat keputusan yang diambil, beberapa orang sempat menyayangkan keputusan yang ia ambil. "Udah enak-enak pegang bolpoin kok sekarang malah pegang bebek" ujar Rosul menirukan ucapan mereka. Â Namun ia telah bulat dengan keputusannya.
Sulit memasarkan produk diawal usahanya
Seperti halnya peternak pemula lainnya, ia juga mengalami rintangan demi rintangan. Ketika bebeknya sudah memulai menghasilkan telur, ia mulai bingung untuk memasarkan telur hasil produksi peternakannya. Semua pengepul telur yang direkomendasikan oleh mentornya menolak untuk menampung hasil produksi telur dari peternakannya. Bahkan ketika ia menitipkan telurnya ke warung-warung ia hanya mampu menjual 5 butir telur dalam 1 minggu.
Rajin Sharing Disosial Media Untuk Pemasarannya
Ketika mengalami kegagalan dalam memasarkan telurnya secara offline, ia berfikir untuk mencoba strategi pemasaran yang baru. Mulailah ia sharing di berbagai sosial media untuk membagikan ilmunya dalam beternak bebek petelur. Didalam sharingnya ia juga menyelipkan kontak yang bisa dihubungi. Dari sanalah akhirnya pesanan demi pesanan mulai berdatangan.
Menurut Rosul ternak bebek petelur masih akan terus memiliki prospek yang bagus, menurut data yang ia kumpulkan kebutuhan telur bebek di Yogyakarta masih cukup besar, bahkan keseluruhan kebutuhan tersebut masih belum bisa terpenuhi oleh peternak yang ada di Yogyakarta. Karena kebutuhan telur bebek yang ada di Yogyakarta sendiri mencapai 350 ribu butir hingga 400 ribu butir setiap minggunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H