Mohon tunggu...
Ahmad Sirfi Fatoni
Ahmad Sirfi Fatoni Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya seorang dosen di Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Bahasa dan Sastra, Kampus Universitas Negeri Makassar. Hobi saya adalah bermain sepak bola, futsal, catur, sepak takrow, bola voli, membaca, menulis, jalan-jalan, hang out, main playstation, menjelajah dan semacamnya. Minat keilmuan saya yaitu ilmu nahwu, sharaf, balagah, semantik dan sastra Arab. Saya suka menulis isu-isu terkait bahasa, sastra maupun wacana bahasa Arab. Di samping itu, saya juga tertarik untuk mengupas isu-isu terkini dan aktual baik terkait isu sosial, politik, ekonomi maupun budaya di level nasional dan internasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akibat Insiden Kecelakaan Pesawat Terbang Jeju Air di Korsel, 85 Orang Meninggal

31 Desember 2024   08:43 Diperbarui: 31 Desember 2024   08:43 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jeju Air Kecelakaan di Bandara Muan. Korban yang tadinya berjumlah 85 orang akan bertambah (Sumber: https://id.images.search.yahoo.com)

Pesawat Jeju Air dengan Nomor Penerbangan 7C2216 yang membawa 181 orang mengalami insiden kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Ahad (29/12/2024). Data sementara yang dilaporkan sebanyak 85 orang meninggal dunia akibat insiden kecelakaan parah tersebut dan kemungkinan masih ada yang meninggal tapi belum ditemukan.

Dilansir dari media Korea Selatan, Yonhap, pesawat yang lepas landas dari Bangkok, Thailand itu mengalami jatuh dan kemudian terbakar. Pesawat nahas dan bernasib sial tersebut membawa 175 penumpang dan enam orang awak. Penumpang yang berada di pesawat tersebut sebagian besar merupakan warga negara Korea Selatan dan sebagian kecil Thailand. Melansir Yonhap, otoritas bandara Muan mengatakan pesawat yang membawa total 181 penumpang tersebut mencoba melakukan pendaratan darurat setelah upaya pendaratan pertama yang gagal. Namun, pesawat diperkirakan gagal mengurangi kecepatannya hingga mencapai ujung landasan pacu dan menabrak bangunan di tepi luar bandara.

Dugaan sementara penyebab kecelakaan pesawat ialah tidak berfungsinya roda pendaratan akibat ulah serangan burung. Pesawat pada akhirnya tergelincir mencapai ujung landasan sampai menabrak dinding yang berada di landasan pacu.

Otoritas penyelamat saat ini masih terus dan senantiasa melakukan penyelamatan dan mengevakuasi penumpang yang masih ada di dalam pesawat tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun