Mohon tunggu...
Ahmad Shodiqy
Ahmad Shodiqy Mohon Tunggu... Penulis - Deky Ahmad
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pikat

4 Oktober 2019   08:35 Diperbarui: 4 Oktober 2019   08:54 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selalu kupersilahkan kata-kata melanglang dada,
dengan sengal tergesa-gesa paling tenang.

Selalu kuijinkan puisi lalu-lalang memutar kepala,
dengan langkah diam-diam paling lantang,
baik terselip namamu atau hanya nama yang rahasia.

Aku pernah datang tanpa ketuk.
Aku pernah pergi tanpa pamit.
Kini kembali jalang sebab usang terasing.

Jarak seperti mistar pengukur sabar:
menunggu masih satu-satunya cara mengasuh rindu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun