Dari tetesan air hina aku tercipta..
Membaur, menyatu dalam balutan cinta.
Tumbuh berkembang dengan segudang asa
Hingga aku dapat melihat dunia
Dewasaku menjadi sayu
Sepiku tanpa adanya kamu
Mengerti setelah berlalu
Sesosok tubuh terbujur kaku
Ayah, Ibu, kenapa begini?
Aku menjadi api
Tenggelam dalam pedihnya hati
Hingga lupa apa itu nurani...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H