Mohon tunggu...
ahmad saroful
ahmad saroful Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

perkenalkan saya seorang pelajar yang suka tentang dunia kreati, saya juga hobi dengan dunia visual kreatif baik itu fotografi, videografi, dan desain grafis. `

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Media Sosial Sebagai Mimbar Dakwah di Zaman Soiecty 4.0

29 Oktober 2024   03:21 Diperbarui: 29 Oktober 2024   05:28 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 Era Society 4.0, dikenal sebagai  dengan kecanggihan teknologi dan telekomunikasi digitalnya yang sangat menakjubkan, dimana dengan kecanggihannya itu telah merombak tatanan kehidupan manusia, termasuk juga dalam ranah dakwah. Media social ini juga bisa dikatakan sebagai produk   utama dari adanya revolusi digital, yang mana dalam kecanggihannya itu telah menjelma menjadi sarana  bagi para pendakwah untuk mensyiarkan   pesan-pesan kebaikan yang terdapat di dalam Al-Qur'an terhadap umat islam. Namun, di balik adanya peluang besar yang ditawarkan dari adanya teknologi ini  terdapat juga tantangan yang perlu diwaspadai. seperti halnya penyampaian ajaran-ajaran yang sesat atau penyampaian ajaran yang sumbernya itu tidak sesuai yang ditentukan dengan adanya Al-Qur'an dan Hadist. Maka dari itu kita juga harus sering-sering memperbanyak literasi media khususnya dibidang yang sifatnya agama guna mencegah adanya kesalah fahaman terhadap informasi yang beredar di media sosial. 

Dan perlu diketahui juga kita sebagai orang yang hidup di zaman society 4.0 ini, dimana zaman ini merupakan era industri yang memungkin bagi seluruh umat yang hidup di dalamnya itu harus saling berhubungan dengan cara berkomunikasi dan berinteraksi secara instan dan juga otomatis melalui teknologi. Yang mana saat ini kehidupan di dunia sekarang ini sedang dihantam dengan adanya teknologi digitalisasi yang artinya semua orang itu harus mempunyai trobosan trobosan sendiri dalam menghadapi situasi ini. dalam hal ini menjadikan suatu gebrakan bagi generasi sekarang untuk melakukan suatu cara yang dulunya itu mustahil dulu itu ada dan kini menjadi nyata adanya.  Hal ini sudah diterapkan di zaman sekarang dimana seperti diketahui Dakwah saat ini juga sudah menggunakan internet sebagai suatu trobosan inovasi tersendiri terhadap bagi para Dai' untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama islam secara global. Media sosial kini menjadi kesempatan untuk menyampaikan hal-hal kebaikan yang akses jangkauannya lebih jauh, walaupun itu semua tentu ada dampak yang ditimbulkan dari adanya penyampaian pesan dakwah melalui  media sosial ini.

Hal ini juga mendapatkan implikasi tersendiri bagi para pendakwah dari berbagai sektor kehidupan. Yang mana Dakwah dan Teknologi yang terdapat pada media sosial ini menjadi satu kesatuan yang dijadikan cara untuk menyampaikan pesan dakwah yang lebih optipmal. Yang artinya pada era sekarang ini keduanya harus saling  mengiri, dimana seorang dai itu harus memahami bertul dari isi materi yang akan disampaikan dan isi materi tersebut itu harus sesuai sumber-sumber dari Al-qur'an dan hadist, dan juga dai' tersebut harus mempraktikan   teknologi digital yang digunakan dalam penyampaian dakwahnya di media sosial. Artinya, dalam pernyatan tersebut itu ketika berdakwah diera society 4.0 ini seorang dai' dituntut untuk mamahami dari segi pemahaman ilmu agama dan juga memahami tentang literasi teknologi digital. Disatu sisi juga, media sosial ini memberikan peluang emas bagi para dai'. Dengan berbagai fitur yang sifatnya interktif, dan jangkauannya itu secara global. Penyampaian pesan dakwah juga dapat dijangkau itu sangat  beragam, baik itu audiens dari generasi baby boomers,   gen X, gen milenial, dan juga gen-z. 

Pada kondisi ini juga pernah di liput dalam media massa yakni terdapat pada media kompas.id yang diterbitkan pada (11/09/2018). Bahwasanya ada tantangan lembaga dakwah dalam bagaimana menyebarluaskan konsten di media sosial. Pada hal ini yang menjadikan permasalahan karena kaum muda muslim sekarang ini cenderung lebih suka menggunakan media sosial sebagai tempat mencari ilmu pengetahuan agama. Dikatakan juga menurut Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulam (PBNU) pada saat itu  yakni Maman Imanulhaq, bahwasanya kondisi saat ini merupakan tantangan bagi lembaha dakwah indonesia. Upaya untuk memasukan nilai-nilai kebaikan harus disesuakan dengan kondisi zaman dan pola pikir yang terdapat pada anak muda indonesia saat ini. Dalam hal ini juga lembaga dakwah sendiri pun sepakat untuk  mempelajari adanya teknologi yang terdapat di media sosial guna menghadapi tantangan tersebut.

 

Kondisi ini tentu pasti ada solusi untuk mencegah dari permasalahan diatas, dimana untuk memaksimalkan adanya potensi media sosial sebagai sarana berdakwah yang lebih luas dalam penyampaiannya, maka perlu adanya solusi yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan potensi tersebut.  Mungkin berikut solusi yang dapat diterapkan pada permasalahan ini seperti halnya:

 a. Perbanyak/perkuat adanya literasi digital: hal ini dapat agar bertujuan adanya program pendidikan literasi digital bagi para dai dan jama'ahnya guna mencari informasi ilmu pengetahuan yang sesuai dengan syariat islam. Dan mengingat juga masyarakat indonesia sekarang ini darurat literasi pengetahuan. ini juga berupaya untuk meningkatkan budaya literasi terhadap generasi anak-anak  indonesia

b. Membangun komunitas online yang kuat; adanya komunitas online mungkin bisa dijadikan salah satu cara yang dapat digunakan. Dengan adanya komunitas online ini jadi dai' dan juga jama'ahnya dapat melakukan webinar atau live streaming guna melakukan diskusi yang berkaitannya dengan pemahaman agama.

Kesimpulannya, media sosial ini besar sekali potensi sebagai sarana penyampaian pesan-pesan dakwah. Meskipun terdapat tantangan dan dampak yang ditimbulkan. Namun kita juga kita sebagai pengguna aktif dalam bermedia sosial harus benar-benar bijak dalam menerima ataupun ketikan ingin menyampaikan pesan-pesan dakwah dicmedia sosial. Mungkin dengan adanya strategi dakwah dengan tepat. Dakwah di media diharapakan bisa dijadikan kekuatan yang positif yang mampu mengubah dunia dalam melakukan kebaikan sesuai ajaran islam.  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun