Mohon tunggu...
Ahmad saputra
Ahmad saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - MITI KM

Ahmad Saputra adalah lulusan Universitas Palangka Raya dengan jurusan ekonomi pembangunan. Dia memiliki pengalaman luas dalam manajemen proyek, manajemen keuangan, dan kepemimpinan. Selama kuliah, Ahmad aktif berpartisipasi dalam organisasi dan mengembangkan keahliannya dalam desain grafis dan penulisan. Ahmad juga memiliki pengalaman kerja dan prestasi yang mengesankan dalam berbagai kompetisi dan program pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Analisis Volunteer Ekspedisi Sobat Muda Menelusuri Gambut : Potensi Penanganan Kebakaran lahan Gambut di Tumbang Nusa

21 Juni 2024   23:33 Diperbarui: 27 Juni 2024   22:43 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kanal Air Di Desa Tumbang Nusa (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, dikenal dengan ekosistem lahan gambutnya yang luas. Namun, seperti daerah sejenis di Kalimantan Tengah, desa ini rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan, terutama saat musim kemarau tiba. Kebakaran lahan gambut menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Tetapi, di tengah tantangan tersebut, terdapat potensi besar untuk mengembangkan strategi penanganan kebakaran hutan yang efektif.

Kegiatan BRGM VOLUNTEER: Ekspedisi Sobat Muda Menelusuri Gambut memberikan pandangan yang mendalam terhadap kondisi lahan gambut Desa Tumbang Nusa. Hasil analisis dari kegiatan ini menunjukkan bahwa lahan gambut di desa ini memiliki karakteristik yang membuatnya rentan terhadap kebakaran, seperti kemudahan terbakar dan kesulitan dalam pemadaman.

Untuk mengatasinya, diperlukan pendekatan terpadu. Teknologi pemantauan digunakan untuk deteksi dini titik panas. Pembuatan kanal air dan sekat bakar membantu mengendalikan penyebaran api, sementara manajemen air yang baik menjaga kelembaban lahan.

Kanal Air Di Desa Tumbang Nusa (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Kanal Air Di Desa Tumbang Nusa (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Penduduk lokal dilibatkan dalam pendidikan dan pelatihan tentang pencegahan seperti pembahasan lahan gambut saat musim kemarau dan penanganan kebakaran, serta dalam patroli dan pemadaman. Selain itu, rehabilitasi lahan gambut rusak dan program reforestasi menjadi fokus untuk mengembalikan fungsi ekosistem. Kelompok MPA (Masyarakat Peduli Api) memainkan peran penting dalam upaya ini, dengan berpartisipasi aktif dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran di tingkat komunitas.

Dokumentasi Simulasi Pembahasan Lahan Gambut di desa Tumbang Nusa (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Dokumentasi Simulasi Pembahasan Lahan Gambut di desa Tumbang Nusa (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) juga banyak melakukan pemberdayaan masyarakat, seperti pemberian hewan ternak kambing, pemberdayaan pengolahan ikan haruan, dan banyak lagi. Kerja sama dengan instansi lain, seperti BPSILHK Banjarbaru (Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Banjarbaru), turut memperkuat upaya ini.

Dokumentasi Hewan Ternak di desa Kalawa (Sumber : Dokumentasi BRGM)
Dokumentasi Hewan Ternak di desa Kalawa (Sumber : Dokumentasi BRGM)

Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan dalam upaya penanganan kebakaran hutan yang efektif. Dengan demikian, Desa Tumbang Nusa memiliki potensi untuk menjadi contoh dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap kebakaran lahan gambut. Melalui kerja sama dan pemanfaatan potensi lokal, kita dapat menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di desa ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun