Seiring berjalannya waktu, pelaku love bombing akan semakin menuntut dan pasangannya semakin kewalahan. Ia akan sangat mendominasi, cemburuan, dan memaksakan segala hal kepada pasangannya.
Jika pasangannya menolak, pelaku love bombing bisa mengungkit hal-hal yang telah diberikan selama ini.
Batasan dan privasi juga tidak ada. Korbannya dibuat ketergantungan secara emosional dan selalu mematuhi semua keinginan pasangan yang menjadi pelaku love bombing.
Bukan tak mungkin, kekerasan akan fisik terjadi setelahnya. Dengan alasan cinta dan cemburu, pelaku love bombing merasa tindakan kekerasan yang dilakukannya adalah hal wajar.
(disadur dari berbagai sumber)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H