Ada konflik antara upaya mempertahankan kesatuan nasional dan gerakan multikultural di Indonesia. Meskipun tujuannya adalah menjaga stabilitas nasional, kadang konsep ini dimanipulasi untuk kepentingan politik tertentu.
- Kesejahteraan ekonomi tidak merata antar kelompok budaya
Ketidakmerataan kesejahteraan ekonomi antara kelompok budaya sering menjadi pemicu konflik bersifat SARA, seperti yang terjadi di Sampit beberapa waktu lalu. Konflik budaya di Indonesia sering kali berakar pada masalah ekonomi, di mana warga pendatang dianggap memiliki kehidupan ekonomi yang lebih baik daripada warga asli.
- Keberpihakan yang salah pada media massa
Media massa, terutama televisi swasta, sering kali kehilangan keberpihakan yang tepat dalam memberitakan peristiwa, terutama ketika menyoroti kasus-kasus kontroversial. Pemberitaan yang terus-menerus tentang hal-hal negatif seperti itu dapat memengaruhi budaya dan nilai-nilai masyarakat secara negatif.
Kesimpulan dan Saran
- Kesimpulan
Pendidikan multikultural sangat penting di Indonesia karena dapat menjadi solusi untuk mengatasi konflik, mempertahankan identitas budaya, dan relevan dalam konteks demokrasi. Implementasi pendidikan multikultural perlu ditingkatkan melalui pengembangan kurikulum yang sesuai, pemahaman yang lebih mendalam tentang toleransi, keterlibatan semua elemen masyarakat, dan pendekatan komprehensif. Pendidikan multikultural membentuk generasi muda dengan nilai-nilai toleransi, cinta damai, dan menghargai perbedaan, serta menciptakan lingkungan belajar inklusif. Permasalahan pendidikan multikultural terkait dengan kurangnya kesadaran akan nilai keragaman, penekanan terlalu kuat pada kesatuan bangsa, dan konflik sosial akibat penolakan terhadap keragaman. Faktor geografis, demografis, sejarah, dan kemajuan sosial ekonomi turut memicu berbagai problema pendidikan multikultural di Indonesia.
- Saran
Untuk memperkuat pendidikan multikultural di Indonesia, diperlukan upaya serius yang melibatkan semua pihak dan memperhatikan keragaman sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Hal ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang toleran, damai, dan mempertahankan keanekaragaman budaya sebagai kekayaan yang harus dijaga. Langkah-langkah penting yang perlu dilakukan antara lain meningkatkan pelatihan bagi guru, memperkuat kerjasama antar lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat, serta menyusun kurikulum yang inklusif dan mendukung nilai-nilai multikulturalisme. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan pendidikan multikultural dapat menjadi landasan kuat dalam membentuk generasi muda yang toleran, inklusif, dan menghargai keberagaman budaya sebagai aset yang harus dijaga dalam membangun masyarakat yang damai dan harmonis.
Daftar Pustaka
Awaru, A. O. T., & Tenri, O. (2017). Membangun Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Berbasis Multikultural Di Sekolah. In Prosiding Seminar Nasional Himpunan Sarjana Ilmu-Ilmu Sosial (Vol. 2, No. 0, pp. 221-230).
Hanum, F. (2012). PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PLURALISME BANGSA. Yogyakarta Lemlit UNY.
Izzah, N. I. (2020). Urgensi Pendidikan Multikultural Di Indonesia Dalam Pendidikan Agama Islam. Al Hikmah: Journal of Education, 1(1), 35--46. https://doi.org/10.54168/ahje.v1i1.5
Puji Tri Handayani, Zakiah Linda, Nadra Maulida Pasha, Ananda Salsabillah Zahra, & Indra Jaya. (2024). PENTINGNYA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DAN PENDIDIKAN INKLUSI DI SEKOLAH DASAR DALAM MENGHARGAI KEBERAGAMAN: STUDI LITERATUR. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 09.