3. Sesi Tanya jawab
4. Penutup
Sebelum memberikan kesempatan kepada narasumber untuk mengendalikan kegiatan, sang moderator terlebih dahulu mengajak peserta untuk membuka kegiatan dengan bersama-sama membaca basmalah (Bismillaahirrahmaanirrohiim). Selanjutnya setelah waktu dipandang pas, moderator pun mempersilakan narasumber memberikan materi kepada peserta dengan cara online melalui WAG.
Sebagai bahan eksplorasi, sang narasumber membagikan sebuah link blog: https://castleofwisdom7.blogspot.com/2022/06/pelatihan-belajar-menulis-pertemuan-ke.html. Peserta diminta untuk membaca tulisan yang ada dalam link blog ini. Setelah membaca isi tulisan,Â
peserta diminta untuk mengingat-ingat atau memperhatikan bagaimana tulisan dalam blog ini. Adakah kata-kata yang kurang pas, tanda baca yang salah, penulisan huruf kafital maupun huruf kecil yang keliru, serta kaidah dalam menulis kata tugas. Setelah itu, peserta diminta untuk menandai kata-kata maupun tanda baca yang salah dalam penulisannya.
Ternyata aktifitas membaca kemudian memberikan coretan-coretan pada sebuah bacaan yang dianggap ambigu atau sulit memaknainya dan tidak sesuai dengan logika berpikir ada hubungannya dengan materi yang akan disampaikan oleh narasumber. Adapun materi yang akan disampaikan adalah  'Proofreading sebelum menerbitkan Tulisan'
Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.
Selain itu, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kalimat baru. Entah kalimat berita, tanya, atau perintah. Dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah,Â
hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan. Penulis, sebaiknya juga seorang proofreader, setidaknya untuk tulisannya sendiri. Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.
Ia harus dapat mengenali: