Meski sedang membutuhkan makanan, tetapi keluarga Rasulullah saw ini mendahulukan orang lain yang memerlukan makanan.
Setelah puasa nazar berakhir, Sayyidina Ali membawa dua putranya kepada sang kakek, Nabi Muhammad Saw. Nabi sedih melihat keadaan dua cucunya yang lapar teramat sangat. Malaikat Jibril mengabarkan perilaku keluarga Nabi yang empati meski dalam kondisi membutuhkan itu dapat pujian Allah sehingga dicantumkan dalam surah Al-Insan (Ad-Dahr).
Dari kisah tersebut saya kira dapat diambil pelajaran. Pertama, dalam kondisi sulit pun upayakan untuk berbagi dengan orang dhuafa sesuai kesanggupan. Kedua, harus yakin sepenuhnya Allah akan memberikan balasan atas kebaikan yang dilakukan. Ketiga, bahwa rezeki yang kita miliki sebenarnya titipan dari Allah sehingga kalau diminta selayaknya diberikan. Insya Allah kalau mendahulukan kepentingan, kebutuhan, dan keperluan orang lain yang benar-benar berstatus sulit maka Allah akan meringankan beban kita pada saat butuh untuk diringankan.
Demikian sedikit ulasan tentang buku Kang Jalal. Sekadar diketahui buku Tafsir bil Matsur ini diterbitkan ulang oleh Penerbit Mizan dengan judul "Quranic Wisdom, Menyesap Kearifan Al-Quran melalui Tafsir bil Matsur."
Apa yang saya dapat dari buku ini? Saya mengetahui aneka kisah nyata masa Rasulullah saw mulai Tsalabah, dialog Nabi dengan orator Quraisy, Imam Ali dipuji Nabi karena berhasil dalam mengalahkan musuh, kearifan Umar bin Khattab, kerinduan Nabi pada ikhwan yang cinta Nabi, Najasyi di negeri Habsyi menangis setelah dengar lantunan ayat Alquran oleh Jafar bin Abu Thalib, Abu Dzar yang pemberani, keluarga Bani Umayyah yang meninggalkan Alquran demi kekuasaan, pohon kurma bersejarah, pendosa yang merintih atas dosanya lebih dirindukan Allah daripada orang yang memuji-Nya, Abu Ayyub yang menyajikan makanan untuk baginda Nabi, dan kisah lainnya yang penuh hikmah.
Bacalah buku "Tafsir bil Matsur" ini dengan santai. Akan sangat baik dibaca tiap ba'da shalat subuh, bahkan dapat menjadi bahan kultum untuk satu bulan. Saya termasuk yang mengambilnya sebagai bahan saat menjadi khatib Jumat. Meski pendek, tetapi dilengkapi ayat Alquran dan hadis-hadis. Tinggal dikembangkan sendiri saat akan disampaikan dengan kalimat yang mudah dicerna.
Terima kasih. Maaf lahir batin jika ada yang kurang dipahami dari ulasan ringkas ini. Maklum saya masih belajar dan mohon doa agar saya beserta keluarga sehat lahir batin dan dimudahkan dalam urusan rezeki. *** (ahmad sahidin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H