Tiba juga saatnya bercerita tentang buku yang dibaca lebih dari dua pekan. Buku dengan tebal 438 halaman. Buku penuh percik-percik hikmah, pengetahuan tasawuf, dan wawasan sejarah yang mengajak pembaca memasuki masa Rasulullah, khulafa rasyidun dan masa kekuasaan Bani Umayyah. Buku ini berjudul Meraih Cinta Ilahi: Pencerahan Sufistik. Terbit tahun 2005 cetakan keenam.Â
Ditulis oleh Kang Jalal (Allahyarham Jalaluddin Rakhmat). Buku yang terbagi lima bab ini merupakan himpunan dari buletin Al-Tanwir dan tulisan Kang Jalal yang secara khusus menulis tema sufistik dan sejarah.Â
Karya tulis bertema sufi meliputi ibadah, sosial, pernak pernik laku kaum sufi dan pengetahuan tasawuf. Â Tema sejarah berupa narasi kehidupan umat masa Rasulullah saw di Madinah dan Makkah, perilaku Imam Ali, Sayyidah Fathimah, Sahabat Nabi, dan kisah pilu yang tragis menimpa Al-Husain (cucu Nabi) yang syahid di Karbala pada 10 Muharram.
Dalam menyajikan peristiwa 10 Muharram yang dikenal dengan nama asyura ini, Kang Jalal cukup berhasil mengaduk emosi pembaca. Dengan untaian kalimat dan pilihan diksi puitis serta narasi-narasi mengalir dan menyentuh relung hati, maka saya katakan ini kehebatan Kang Jalal dalam mengemas bahasa tulisan. Beliau piawai dalam lisan maupun tulisan. Ini yang jarang dikuasai oleh cendekiawan Muslim modern Indonesia.
Tampaknya baru Kang Jalal yang betul-betul mempraktekan retorika dan komunikasi persuasif. Karena itu, ceramah dan tulisan Kang Jalal bisa menjadi lahan riset pengembangan ilmu komunikasi bidang dakwah agama Islam.
Lima bab buku ini di antaranya (1) tasawuf (hakikatnya) berusaha menjadi kekasih Allah. Ada sembilan belas tulisan tersaji dengan uraian naratif (cerita) dari para tokoh sufi dan peneliti Barat yang riset tentang tasawuf. Kemudian (2) ibadah ritual (sebagai) perkhidmatan kepada Allah. Tulisan yang tersaji sebelas dengan tema puasa, haji, dan doa dominan dikupas. Bab ini beberapa tulisannya ada yang dimuat pada buku Madrasah Ruhaniah. Selanjutnya (3) ibadah sosial (merupakan) pengabdian pada sesama. Ada dua belas tulisan yang disajikan dengan paparan Alquran dan hadis serta tarikh Islam pada setiap uraiannya. Jika bab satu untuk meneguhkan tasawuf sebagai jalan hidup beragama Islam dan bab dua praktik beragama yang fokus kepada Allah, sedangkan bab tiga hendak menyadarkan (pembaca) untuk menjadi orang yang berakhlak.
Bab (4) tarikh mari jelajah sejarah. Isinya sembilan tulisan yang beberapa di antaranya menyentuh, tragis, dan menyadarkan betapa menderita keluarga Rasulullah Saw diperlakukan oleh orang-orang yang mengaku dirinya pengikut agama Rasulullah Saw. Dari narasi yang ditulis Kang Jalal ada sahabat yang menjadi mubaligh perdana di Madinah sebelum hijrah Rasulullah Saw.Â
Kemudian tidak boleh dilewatkan pada bab ini tentang asyura, karbala, dan Al-Husain yang menjadi catatan sejarah hitam dalam babak sejarah umat Islam sepanjang zaman. Bab ini tidak boleh dilewatkan untuk dibaca sampai tuntas. Dengan membaca secara komprehensif maka Anda akan dapat menarik "benang merah" dari sejarah masa Rasulullah Saw sampai masa sekarang ini. Dari dinamika sejarah umat Islam maka dapat menilai posisi Anda berada di mana? Bersama dalam barisan Rasulullah Saw ataukah tidak? Baca dan renungkan saja!
Yang terakhir bab (5) tafsir memahami makna rabbul 'alamin. Tentu ini berisi tafsir Kang Jalal atas hamdalah, rabbul 'alamin, indinash shiratal mustaqim, Al-Insyirah, al-Ashr, al-Kautsar, hal ghaib, supranatural, dan ibadah. Â Ada sembilan tulisan yang memperkaya interpretasi atas teks suci Islam. Bahkan sudah menjadi khas Kang Jalal bahwa pada tulisannya pun disisipi dengan cerita sufi dan merujuk pendapat ulama otoritatif bidang tafsir dan hadis.
Karena itu, meski tebal bukunya layak dibaca. Layak direnungkan tiap kata dan kalimat yang berangkai menjadi narasi yang mencerahkan akal dan hati. Layak dikaji secara kritis dengan aneka sumber bandingan untuk memperkaya wawasan keislaman kita.
Saran dari saya kalau nanti buku Meraih Cinta Ilahi akan terbit ulang, yaitu perbaiki mekanikal editing dan cantumkan daftar pustaka. Dengan itu maka pembaca bisa mengkaji ulang rujukan yang diambil oleh Kang Jalal. Cag! *** (ahmad sahidin)