Tidak terasa sudah 100 hari lagi. Kang Jalal (Jalaluddin Rakhmat) meninggalkan komunitas (jamaah) dan murid-murid yang tersebar di dunia ini. Saya termasuk kategori murid dari pemikiran Kang Jalal. Secara tidak langsung saya akui oleh diri sendiri sebagai muridnya karena banyak pengetahuan, ilmu, dan karya Kang Jalal yang saya akses. Khususnya saat kuliah di UIN Bandung buku-buku Kang Jalal saya baca dan saya dapat banyak pengetahuan darinya.Kemudian tahun 2012 sampai sekarang saya dapat pencerahan melalui artikel dan quote Kang Jalal dari facebook atau instagram serta audio dan siaran pengajian yang tayang via Youtube dan SoundCloud (Misykat).
Bahkan saat kajian ahad di masjid Al-Munawwarah tidak saya hadiri, biasanya saya tanya pada kawan tentang materi yang dibahas oleh Kang Jalal. Karena tiap nyimak paparannya selalu ada informasi dan sudut pandang yang baru atas berbagai peristiwa atau wacana yang lagi trend di negeri ini. Dan kini hanya bisa memutar ulang jejak digitalnya, membaca buku-bukunya lagi.
Sehari setelah wafat Kang Jalal, saya termenung. Apa kontribusi saya untuk orang yang telah memberikan pencerahan ilmu secara gratis? Terbetik untuk menulis resensi buku-bukunya. Ini yang ingin saya lakukan hingga sekarang ini masih tahap baca saja. Belum banyak yang saya tuliskan.
Sayang seribu sayang, beberapa buku yang sudah dibaca tidak saya miliki lagi. Meski begitu, saya berencana menulis ulasan buku Kang Jalal dengan membaca ulang kembali buku-buku yang ada di rumah saja. Biar nanti saat beres bisa lanjut pada buku-buku yang tidak saya miliki.
Alhamdulillah sekira satu bulan lalu saya dapat buku Kang Jalal yang berjudul "Metode Penelitian Komunikasi". Buku ini edisi revisi tahun 2019. Diperkaya oleh Dr Idi Subandy Ibrahim, dosen sekaligus kolega  Kang Jalal. Cetakan pertamanya tahun 1984 dan termasuk buku laris karena menjadi buku wajib untuk studi komunikasi di Indonesia.
Tebal buku "Metode Penelitian Komunikasi" ini 328 halaman. Terdiri dari tujuh bab yang secara khusus berkaitan dengan ilmu komunikasi, penelitian dan model riset, dan petunjuk praktis dan contoh analisis dari penelitian komunikasi. Tentu ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa ilmu komunikasi.
Meski buku ini dari konten tidak sesuai dengan bidang ilmu yang saya minati, tapi dua bab yaitu bab satu tentang ilmu dan penelitian ilmiah; kemudian bab dua yaitu tradisi paradigma dan pendekatan penelitian, sangat menarik untuk dibaca.
Pasalnya dua bab tersebut relevan dengan sikap ilmiah yang didasarkan paradigma modern. Menarik dicermati tentang common sense dan ilmu, kaidah ilmiah, fungsi teori, menilai ilmiah tidaknya suatu argumen atau narasi yang sampai pada kita. Selanjutnya yang tidak boleh dilewatkan pada bab dua tentang tradisi penelitian, paradigma dominan, revolusi ilmiah dan paradigma alternatif, komunikasi multiparadigma, dan filosofi penelitian. Dari sini saya menjadi paham mengenai perkembangan "dunia" ilmiah dari masa ke masa, dari ilmuwan klasik sampai modern.
Setelah saya cermati dari dua bab awal buku ini ternyata ini bagian dari dasar-dasar filsafat ilmu, khususnya masuk pada aliran modernisme dan langkah kerja ilmiahnya. Sehingga dengan dua bab tersebut saja pembaca buku ini sudah mengenal perbedaan ilmiah dan tidaknya sebuah bangunan "narasi" dari kajian keilmuan yang sampai pada kita.
Maaf hanya itu saja yang bisa saya bagikan setelah membaca buku tersebut. Maaf untuk buku ini tidak saya tuntaskan bacanya. Biarlah ulasan bab tiga sampai bab tujuh dilanjutkan oleh orang-orang yang punya keahlian pada bidang ilmu komunikasi.Â
Sekadar info saja. Pada momentum 100 hari Kang Jalal (bahkan sebelumnya) sudah terbit buku-buku baru, baik yang cetak ulang maupun yang baru kombinasi dari buku sebelumnya berupa tambahan artikel dan lainnya. Pada hari 100 ini, saya dapat info bahwa buku Kang Jalal yang akan terbit antara lain Khotbah-khotbah Kang Jalal, Reformasi Sufistik, Doa dan Dzikir, kumpulan kesaksian dan testimoni/obituari Kang Jalal dari para murid dan jamaahnya, dan yang menarik ada alumni ilmu komunikasi yang menulis buku secara keroyokan tentang kontribusi Kang Jalal dalam bidang ilmu komunikasi.Â