Shahifah Fathimiyyah: Doa-doa Suci Putri Nabi merupakan buku karya Ustadz Asad Abud. Diterjemahkan oleh Jalaluddin Rakhmat dan M.Taufiq Ali Yahya. Terbit  tahun 2002 oleh Muthahhari Press Bandung. Tebal 272 halaman.
Alhamdulillah saya selesaikan baca buku ini sekira satu pekan. Tidak terlalu diberat dicerna karena berupa pengenalan sosok putri Nabi Muhammad Saw, Sayyidah Fathimah Azzahra, doa-doa, kata-kata hikmah, puisi, dan doa ziarah.
Saya baca full. Bagian awal mengenai sosok Fathimah cukup lengkap. Mulai dari kelahiran yang istimewa, peran saat kecil, sampai masalah mushaf fatimah. Dikupas dengan merujuk pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Doa-doa yang disajikan dalam buku (dinisbatkan) Â berasal dari Sayyidah Fathimah. Luar biasa banyak doanya. Mulai doa ba'da shalat yang lima, doa bayar utang, doa hari senin sampai minggu, doa jelang wafat dan doa lainnya. Cukup banyak dan enak dibaca terjemahnya penuh ungkap kepasrahan dan permohonan yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Tercantum dari halaman 67 sampai 253. Ada huruf Arab dan terjemahnya. Enak untuk dibaca setelah shalat yang fardhu.
Selanjutnya tentang kata-kata hikmah dari Sayyidah Fathimah berupa potongan kalimat yang kearifan. Isinya pengagungan kepada Allah, pesan untuk pengikut Ahlulbait, sifat-sifat Allah dan Alquran, keutamaan malam Qadr, sifat baik laki-laki dan wanita, bermuka manis, dan tema lainnya. Mulai dari halaman 256-262. Sangat mudah dicerna dan mungkin bisa dijadikan quote dari setiap ungkap hikmah dari buku ini.
Untuk bagian puisi tercantum hanya satu. Isinya berupa kesedihan atau duka cita yang disampaikan oleh Fathimah di depan makam Rasulullah Saw. Sangat menyentuh dan perlu dibaca dengan perlahan biar menyerap rasa cinta Anda kepada Baginda Nabi Muhammad Saw.
Dan yang akhir dari buku ini bacaan ziarah untuk Sayyidah Fathimah. Setelah tuntas baca seluruh buku jangan lewatkan bagian akhir ini. Dibaca sebagai bentuk ziarah kepada putri Nabi Muhammad Saw.
Demikian ulasan ringkas buku kali ini. Maaf kurang mendalam menyampaikannya. Maklum saya masih terus belajar dan mohon doanya.*** (ahmad sahidin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H