Setelah buku Islam Alternatif, yang saya selesaikan baca sampai tuntas pada Ramadhan kali ini adalah buku Islam Aktual. Buku ini fenomenal pada masa-masa reformasi di Indonesia. Saya bersyukur dapat belajar dari penulisnya, bahkan sering ikut pengajiannya. Tentu tidak asing penulisnya, Dr Jalaluddin Rakhmat. Pakar komunikasi yang punya keahlian dalam aneka disiplin ilmu, bahkan dalam bidang otak dan agama Islam.Dr Jalaluddin Rakhmat dikenal Muslim Syiah dan dianggap ulama Syiah. Beliau memang ahli dalam bidang mazhab Syiah sekaligus meyakininya sebagai jalan beragamanya. Tidak heran saat Gus Dur menjadi presiden, Jalaluddin Rakhmat mengambil momentum untuk mendirikan ormas Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia yang disingkat Ijabi pada 1 Juli 2000 di Gedung Merdeka Bandung. Tahun tersebut saya masih kuliah semester awal dan belum tertarik dengan kajian mazhab Syiah. Saya tahu Kang Jalal (sapaan Almarhum Dr Jalaluddin Rakhmat) dari buku Islam Alternatif dan Islam Aktual. Gairah baca buku saya tergugah dari kedua buku tersebut. Menjadi tahu sejarah yang jarang dimunculkan dalam kajian keagamaan, menjadi tahu bahwa ajaran Islam relevan dengan fenomena zaman dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Yang terpenting bahwa dari buku Islam Aktual menjadi tahu ajaran agama Islam punya kecenderungan pada Marxisme karena memihak kaum dhuafa.
Dari buku Islam Aktual juga saya mengetahui nama-nama tokoh Islam yang melakukan perubahan di negeri-negerinya. Menjadi tahu ayat Alquran dan hadis Rasulullah Saw menitikberatkan pada prinsip tauhid, keadilan, gender, kesalehan sosial dan mengukur keislaman seseorang dari aspek moral (Akhlak). Dari buku Islam Aktual ini makin terang bahwa prinsip Dahulukan Akhlak di Atas Fikih yang kemudian menjadi buku telah disemai idenya dalam buku Islam Aktual. Bahkan gagasan kebangsaan berupa Islam Madani dan Pluralisme, yang menjadi pilar IJABI, telah ditanam dalam buku Islam Aktual. Pada bagian prolog dan epilog cukup kentara sikap Kang Jalal pada semangat keterbukaan, kebangsaan dan sosial masyarakat, dan orientasi masa depan umat Islam Indonesia. Lebih jauh diungkap pada bagian pertama terkait dengan ukhuwah Islam sebagai awal menuju persatuan umat Islam Indonesia sekaligus upaya menjalani kehidupan beragama yang baik di tengah pluralitas masyarakat.
Saya acungi jempol untuk Kang Jalal dari buku Islam Aktual ini penyajian-penyajian sejarah Rasulullah Saw dan Orang-orang Islam perdana yang inspiratif dan mengugah kesadaran untuk mengkaji kembali keberagamaan kita.
Pada bagian empat sampai ketujuh bisa sedikit mengernyitkan sekaligus menantang pikiran orang yang sadar untuk menggali kembali khazanah agama Islam yang tersimpan pada dokumen sejarah. Di antara yang layak direnungkan yakni kasus pembunuhan Cucu Rasulullah yang tragis, sahabat Abu Dzar yang frontal, sosok ulama Hatim yang kritis, dan semangat berkorban untuk kebenaran. Dari sini layaknya sadar  bahwa sejarah tidak hanya memberi teladan, tapi juga memerihkan mata. Hanya orang yang kritis dan mampu mengambil pelajaran yang akan tergugah untuk merevitalisasi spirit yang digelorakan oleh Rasulullah Saw yaitu menyempurnakan akhlak. Dalam hal ini umat Islam diajak oleh Kang Jalal untuk mengaktualkan ajaran agama Islam secara praktis dan penuh manfaat di tengah masyarakat.
Terakhir, buku yang saya baca ini terbit November 1999 cetakan sebelas. Tebal buku  319 halaman. Alhamdulillah saya lihat di facebook pada 40 Hari wafat Dr Jalaluddin Rakhmat, buku Islam Aktual dan Islam Alternatif ini diterbitkan lagi dengan kaver baru. Sayangnya saya belum punya. Tampaknya isi tidak jauh beda. Mungkin perbaikan editing dan tambahan pengantar yang dimuat pada buku menjadi pembeda dari kedua buku tersebut.
Sekian saja ulasannya. Mohon maaf lahir batin atas kekurangan dari tulisan yang saya buat ini. Maklum saya masih belajar. Cag! *** (ahmad sahidin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H