Kemarin dan tadi siang, saya coba posting tulisan berupa ulasan buku Ibn Rusyd karya Afrizal M. yang berasal dari disertasi. Sayangnya dianggap menyontek artikel lain sehingga ditolak Kompasiana. Saya pernah mengalami lebih dari tiga kali dianggap copy paste.Â
Ketahuilah bahwa yang saya tulis untuk kompasiana merupakan tulisan baru berupa karya saya sendiri yang belum diposting untuk situs lainnya.
Biasanya setelah muncul di kompasiana, saya sebar tautannya pada facebook dan WhatsApp group. Biar bisa diakses oleh orang lain, ulasan yang saya tulis tersebut.
Saya pernah menulis langsung pada kompasiana. Saya tidak menulis pada word atau notepad. Saat ditolak, langsung hilang tulisan tersebut dan saya harus menulis ulang lagi, bahkan sulit untuk menulis artikel yang sama. Karena itu, sekarang saya menulis dahulu pada note di gadget. Setelah beres, baru pindahkan pada kompasiana.
Ok, itu saja yang saya mampu tuliskan untuk mengisi stay at home alias masa nganggur.
Insya Allah, saya masih tetap baca buku. Dan pasti akan menuliskan ulasannya. Kalau ditolak muat pada kompasiana, ya pindah menulis pada blog atau situs lain.
Ya, saya ingat dengan pesan dalam sebuah kaos dari filsuf Yunani bahwa "historia vitae magistra," yang kira-kira dapat diartikan yaitu "pengalaman adalah guru yang terbaik". Karena itu, kalau pun nanti ditolak pasti akan coba lagi untuk menulis lagi. Yang ditolak ya posting pada medsos atau blog pribadi. Yang penting ruang untuk ekspresi dalam literasi tidak hilang. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H