Sebentar lagi memasuki tahun ajaran baru untuk putra dan putri Indonesia. Mulai taman kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi. Ada yang lulus kemudian masuk lagi jenjang pendidikan lebih tinggi dan ada pula yang naik kelas.Â
Sejak covid19 menerpa masyarakat Indonesia, semuanya berubah. Semuanya menjadi bersifat personal dan tidak lagi komunal. Hal-hal yang biasanya dilakukan fisikal kemudian dilakukan virtual. Jual beli dan transaksi ekonomi pun serba virtual.
Mungkin untuk daerah pedesaan dan kampung yang jauh dari kota dan kabupaten tampaknya perlu terus melakukan penyesuaian dengan kebijakan pemerintah. Sedangkan untuk masyarakat kota dan kabupaten yang sudah agak modern, kini beberapa aktivitas yang bersifat menghimpun massa dan fisikal maka berpindah pada dunia virtual. Bahkan urusan pengajian dan pendidikan pun virtual. Tentu di Indonesia, meski belum seluruh pelosok mengenal internet, para murid dipaksa untuk menjalankan aktivitas pendidikan secara virtual. Kabarnya ini akan terus berlangsung sampai akhir tahun 2020.
Bagi lembaga pendidikan yang tidak biasa dalam menggunakan teknologi informasi maka akan kerepotan. Kini semua lembaga pendidikan dan orang-orang yang terlibat dalam pendidikan, mau tidak mau, ikut serta di dalam pembelajaran jarak jauh secara online. Semuanya belajar mengenal dunia internet dan belajar memanfaatkan fasilitas yang berbasis teknologi informasi untuk kegiatan pembelajaran. Â
Di tengah pandemi covid19 ini, tentu teknologi informasi yang menjadi basis dari berlangsungnya pendidikan dan pembelajaran. Harus diakui kini teknologi informasi menjadi yang utama dalam proses pembelajaran. *** (ahmad sahidin) Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H