SQ for Kids merupakan buku karya Kang Jalal alias Jalaluddin Rakhmat. Seorang pakar komunikasi yang mendalami neurosains dan psikologi. Bahkan ilmu-ilmu Agama pun dikuasainya.
Bisa dikatakan sedikit orang yang punya kemampuan sekaligus menguasai bidang-bidang ilmu dalam satu sosok manusia.
Dahulu di jaman keemasan masa Dinasti Abbasiyah banyak tokoh atau ulama yang mempunyai kepandaian dan penguasaan ilmu lebih dari satu cabang. Ibnu Sina, Al-Farabi, Al-Ghazali, Ibnu Rusyd dan lainnya dikenal sebagai tokoh yang menguasai ilmu lebih dari dua bidang ilmu.Â
Nah, Kang Jalal ini saya kira ada kemiripan dengan para ulama tersebut. Dari aspek penguasaan ilmu lebih dari dua disiplin ilmu.
Buku SQ for Kids ini terbit tahun 2007 dan dua kali cetak. Diterbitkan Mizan, Bandung. Dengan halaman 142. Tidak tebal dan ukurnnya kecil. Jadi, mudah dibawa.
Bukunya enak dibaca dan disajikan uraian yang mudah dicerna. Meski ada istilah-istilah neurosains dan komunikasi, tapi bisa dipahami dengan mudah karena menyajikan kisah atau cerita dalam setiap bahasan materinya.
Materi yang disajikan meliputi: cara mengoptimalkan intellectual anak, peranan orangtua dalam perkembangan anak, quantum learning dan spiritual intellegence dalam dunia pendidikan. Kemudian cara menumbuhkan intelektual dan emosi anak yang sehat, pola komunikasi keluarga antara orangtua dan anak, dan analisa persoalan keluarga yang merambat pada kehidupan pendidikan dan masyarakat.
Saya sudah dua kali baca tuntas. Namun, saat dibuka lagi buku ini ada saja yang membuat saya perlu evaluasi, terutama dalam cara mengajar dan memperlakukan anak didik (murid). Ini saya kira, mungkin sebuah proses dalam menyerap ilmu. Memang butuh waktu dan proses tidak langsung sekali baca langsung bisa diterapkan.
Dan, tentu proses menyerap ilmu yang perlu ditingkatkan: ketahanan membaca buku, meluangkan waktu, memahami pengetahuan, dan mewujudkan gagasan dari buku menjadi kenyataan yang sesuai dengan arah dan tujuan dalam kehidupan; yang menurut Kang Jalal bermuara pada bahagia.
Hatur nuhun Kang Jalal yang sudah meringkas gagasan utama dari berbagai referensi mutakhir. Alhamdulillah mencerahkan. Sakali deui: hatur nuhun.
(Ahmad Sahidin, alumni UIN SGD Bandung)