Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memulai Ramadan dengan Khataman Buku

29 Mei 2017   20:16 Diperbarui: 29 Mei 2017   21:11 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sudah menjadi kebiasaan, setiap kali tiba bulan suci Ramadhan saya membaca buku tentang agama Islam. Membaca yang terkait dengan ibadah di bulan Ramadhan dan hal-hal yang berkaitan dengan peradaban Islam.

Alhamdulillah hari ketiga Ramadhan ini sudah empat buku yang khatam. Ya, dari sisi bacanya tuntas dari awal hingga akhir buku. Sekali lagi hanya tuntas baca. Sedangkan aspek pemahaman dan ilmu yang didapatkan dari buku tersebut, saya rasa belum dapat. Maklum saya kurang ahli dalam meresapi khazanah ilmu. Masih bodoh dan sedang coba untuk keluar darinya. Mohon doa dari pembaca!

Ensiklopedia Islam

Buku yang dibaca berjudul “Ensiklopedia Islam dan Iran: Dinamika Budaya dan Peradaban Islam yang Hidup”.Ditulis oleh Ali Akbar Velayati dan diberi pengantar oleh Haidar Bagir. Buku ini terjemahan yang diterbitkan Mizan. Isi bukunya menguraikan khazanah peradaban Islam dalam sejarah mulai dari masa Dinasti Umayyah sampai Dinasti Safawiyah di Iran.

Dari sisi keilmuan buku ini juga menguraikan konsep peradaban, budaya, dan kemajuan Islam dalam konteks dunia global. Bisa dikatakan romantisme historis tersaji dalam buku ini. Sehingga dengan membacanya akan diketahui bahwa umat Islam terdahulu telah berkarya dan kontribusi dalam peradaban dunia, yang jejak dan warisannya masih bisa kita ketahui dan nikmati. Salah satunya adalah karya tulis para ulama atau ilmuwan yang sampai kini masih digunakan dan dipakai sebagai bahan pembelajaran keagamaan maupun ilmu-ilmu lainnya.

Bisa dikatakan lengkap, tetapi tidak komplet. Untuk ilmu-ilmu ternama yang menjadi penopang peradaban manusia seperti filsafat, astronomi, matematika, optik, geografi, sastra, kedokteran, sejarah, dan historigrafi diuraikan dengan menyajikan tokoh dan buku-bukunya. Bisa dikatakan kaya dengan wawasan bila membaca setiap ilmu yang disebutkan di atas. Uraiannya dari tokoh perintis sampai pengembang ilmu dibahas dengan kitab-kitab yang menjadi karya dari setiap tokohnya.

Tentu buku tersebut memperkaya khazanah peradaban, terutama buku-buku sejarah, seperti karya Marshall GS Hodgson, Ira M.Lapidus, Philip K.Hitti, Bernard Lewis, Karen Armstrong, Joel Kraemer, dan lainnya. Tidak disangsikan dari umat Islam pun lahir buku-buku tentang peradaban Islam , yang sezaman dengan karya orientalis di atas, seperti Ziauddin Sardar, Hasan Ibrahim Hasan, Mahmuddin Nasr, Hossen Nasr, dan Ameer Ali.  

Catatan saya terkait dengan “Ensiklopedia Islam dan Iran” bahwa buku ini banyak memunculkan tokoh-tokoh ilmuwan dari Persia. Seakan-akan peradaban Islam di masa lalu lahir dari orang-orang Islam yang berkebangsaan Persia. Memang harus diakui dalam sejarah bahwa orang-orang dari Persia ini banyak yang menjadi ilmuwan dan berkarya dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan. Meski tidak dinafikan ada peran serta dari raja-raja yang berkuasa, yang notabene dari kaum Arab, yang memberikan keleluasaan untuk mengembangkan ilmupengetahuan di zamannya.

Selanjutnya, khazanah terkait dengan fikih, ushul fikih, tasawuf, teologi, tafsir Quran, atau yang terkait dengan ilmu-ilmu agama tidak dimunculkan sebagaimana ilmu-ilmu yang disebutkan di atas. Mungkin akan semakin menarik jika ilmu-ilmu agama pun diuraikan dengan baik dari perkembangannya. Sebab khazanah ilmu-ilmu agama pun bagian dari khazanah peradaban Islam, yang sampai hari ini pun terus berkembang dan dibutuhkan oleh umat Islam.

Penyebaran Islam

Buku kedua yang dibaca berjudul “Menguak Akar Spiritualitas Islam Indonesia: Peran Ahlulbait dalam Penyebaran Islam di Nusantara”. Buku ini tipis hanya 114 halaman. Disusun oleh Tim Icro dan Across, Yogyakarta, tahun 2013. Buku ini menguraikan sejarah Islam di Nusantara, mazhab yang masuk, kekuasaan, dan kebudayaan Islam yang berkembang. Disebutkan bahwa penyebar Islam pertama oleh pedagang dan ulama Syiah serta kaum Sufi. Dengan bukti-bukti nama-nama tokoh Islam yang lumrah dipakai kaum Syiah, tradisi yang sama dengan yang dilakukan kaum Syiah, dan kuburan yang bentuknya sama seperti di Persia. Sejumlah data tersebut memang masih diperdebatkan akurasinya. Sebab hanya melihat pada bukti arkeologi dan budaya. Tidak ada catatan tertulis dari zamannya yang menyebutkan penyebar Islam merupakan penganut Syiah. Hanya indikasi-indikasi saja yang dipegang dan hanya mengulang kajian pada seminar masuknya Islam yang pertama di Indonesia yang diramaikan oleh diskusi para ulama dan sejarawan seperti Buya Hamka, Abu Bakar Aceh, dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun