Mohon tunggu...
Ahmad Safar
Ahmad Safar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mercusuar itu Umpar: Catatan untuk Sang Rektor

25 Februari 2016   21:09 Diperbarui: 25 Februari 2016   21:24 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="rapat bersama tokoh pendidikan di Parepare "][/caption]

Prof Siri, panggilan akrab Prof. Dr. H. Muhammad Siri Dangnga, MS., bukan hanya dikenal sebagai sesepuh pendidikan kota Parepare tetapi beliau adalah warga Muhammadiyah sekaligus aktifis yang konsisten memberi sumbangsih ide, gagasan dan waktunya untuk dunia pendidikan. Terakhir ia tercatat sebagai ketua tim inisiasi pendirian ITH (Institut Teknologi Habibie), suatu visi mercusuar pendidikan kota oleh Walikota Parepare, Taufan Pawe.

Munculnya Prof Siri sebagai rektor terpilih adalah bukti baru bahwa diusia yang tidak terbilang muda terus konsisten bekerja dan mengabdi. Bukan karena beliau ambisius atau sebaliknya kurangnya sumber daya melainkan kondisi dan dukungan berbagai elemen yang penulis sebut sebagai anti status quo memperjuangkannya. Salah satu elemen lantang mendorong beliau adalah Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah. Di sisi lain, Rektor bukan hal baru, Prof Siri pernah melakoni-sukseskan amanah tersebut di kampus sama di periode awal kedirian Universitas Muhammadiyah Parepare.

Bagi Yasser Latif, mantan Ketua Pimpinan Pemuda Daerah Muhammadiyah, menyebut Prof. Siri adalah sosok pemimpin tawaddhu. Kata-katanya selaras dengan perbuatan. Di masanya, Umpar tumbuh menjadi universitas terpercaya dan terkemuka di utara Sulsel. Para dosen didorong melanjutkan studi dan Lembaga mahasiswa begitu hidup dan dinamis, meski kerap lahir kritik.

Setelah kurung waktu diliputi dinamika alot, adu visi - program yang tak jarang menguras waktu dan emosi, pemilihan Rektor Universitas Muhammadiyah popular disingkat UMPAR menemui akhir. Pekerjaan rumah pasca terpilihnya Prof Siri menanti, diantaranya menjawab isu perubahan gaya kepemimpinan dan profesionalisme. Tidak dipungkiri, kesahajaan, egalitarian, dan disiplin Prof Siri memberi peluang perubahan iklim dan tata kelola kampus. Penulis percaya term ‘ini orangku’ hanyalah fatamorgana, program ‘bersih-bersih’ akan menitikberatkan visi kemuhammadiyahan, pengabdian kepada umat dan bangsa. melihat tantangan sebagai peluang, menyimak kelemahan sebagai kelebihan yang belum dikelola, membaca laju zaman dan menyiapkan instrument akselerasi, dan menegaskan asas togetheterness yang mensyaratkan rasa kepemilikan, kebersamaan, dan gotongroyong membangun the real mercusuar.

Tak dapat dimungkiri, tantangan UMPAR laiknya Universitas besar lain begitu kompleks. Perubahan nomenklatur Kementerian, era keterbukaan hingga persaingan global meniscayakan kompetisi. Dan hal ini tentu disadari betul oleh Prof Siri sebagai pribadi dan institusi. Ikhtiar memoles dan memacu diri yang berorientasi pada prestasi dan prestesius bisa jadi prioritas. Penghargaan Pemerintah Pusat sebagai Perguruan Tinggi terakreditas B yang diraih UMPAR di masa Dr. Syarifuddin Yusuf, M.Si menjadi modal penting sekaligus pijakan meningkatkan kualitas kampus di masa periodisasi 2016 - 2020.

Bersama menuju visi Mercusuar pendidikan

Pemerintah kota parepare meneguhkan visi mercusuar pendidikan melalui pendirian ITH (Institute Teknologi Habibie) sebagai pilot project. team inisiasi bekerja keras mewujudkan mercusuar kota pendidikan, dimulai dari seminar, dialog, lokakarya, hingga menyambangi mantan presiden RI ke-3, BJ Habibie. Lobi dan negoisasi percepatan ITH dilakoni, hasilnya UNHAS sebagai pendamping ITH. Segelitintir tanya mengusik, adakah timeline yang dilakoni oleh tim inisiasi. Bagaimana memandang visi mercusuar bukan hanya ITH tetapi seluruh stake holder pendidikan. Mengapa studi pondasi visi mercusuar tidak dibangun sejak playgroup hingga perguruan tinggi.

Sejatinya, syarat mercusuar yang baik tentu saja harus fungsional, letaknya startegis dan daya jangkau luas. Alih-alih memikir-menuntut ITH mengapa kampus yang ada di Parepare tidak diback up seutuhnya sebagai satu kesatuan mercusuar. Peluang menjadi the real mercusuar tentu lebih besar, tengok saja piranti UMPAR notabene adalah amal usaha Muhammadiyah yang berkiprah di dunia pendidikan sejak berdirinya sebagai STKIP tahun 1963. Oleh sebab itu, tidaklah keliru jika, ITH dapat saja menjadi pilot project tetapi UMPAR telah melakukan funsi mercusuar selama kediriannya. ITH bisa saja menjadi icon nantinya tetapi UMPAR membuktikan diri sebagai simbol pendidikan di Parepare. ITH boleh saja dipenuhi political will dari pemerintah kota tetapi UMPAR, dengan organisasi dan managemen menjadikan kampus strategis dengan ribuan mahasiswa dan alumni yang bertabur mengabdikan diri di tengah masyarakat.

Akhirnya, ucapan selamat kembali mengabdi kepada Prof Siri. Gerakan Revolusi Mental yang dicanangkan Pemerintah Pusat dan tantangan visi pendidikan berbasis nilai yang digaungkan Pemerintah Daerah perlu dipertimbangkan sebagai alas berpijak melihat UMPAR sebagai buah gagasan mercusuar pendidikan di Kota kelahiran sosok besar BJ Habibie.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun