Mohon tunggu...
Ahmad Sabilul Muttaqin
Ahmad Sabilul Muttaqin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Kelautan ITS

Share Pengetahuan dan Pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Predator to Konservator" Langkah Masyarakat dalam Perubahan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut

21 November 2024   13:30 Diperbarui: 21 November 2024   13:30 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampung Malaumkarta terletak di Distrik Makbon dan berjarak 48 km dari kota Sorong, dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 1-2 jam melewati lintas jalan utama Kabupaten Sorong-Tambrau. Keberadaan "Pulau Um" yang terletak tidak jauh di tengah laut Kampung Malaumkarta, juga merupakan daya tarik utama Kampung Malaumkarta. Pulau ini memiliki daya tarik wisata seperti pertukaran burung Camar dan Kelelawar di Pulau Um sebagai simbol penjaga kehidupan terang dan gelap, persebaran terumbu karang yang cocok untuk snorkeling dan diving, habitat mamalia laut dari jenis duyung (Dugong dugon), dan tempat bertelurnya dua jenis penyu yaitu penyu sisik dan penyu lekang. Oleh karena itu, sumberdaya pesisirnya yang sangat potensial, maka pola pemanfaatannya oleh warga sekitar perlu dilakukan secara arif guna menjamin kelestariannya.

Penyu merupakan reptil yang hidup di laut yang keberadaannya telah lama terancam, baik dari alam maupun dari kegiatan manusia. Secara internasional, penyu masuk ke dalam 'red list' di IUCN dan Appendix I CITES yang berarti bahwa keberadaannya di alam telah terancam punah sehingga segala bentuk pemanfaatan dan peredarannya harus mendapat perhatian secara serius. Maka dari itu, upaya konservasi penyu merupakan program yang penting dan mendesak untuk melindungi dan menyelamatkan populasi penyu.

Di kampung Malaumkarta dulu terdapat empat jenis penyu yaitu penyu hijau, penyu belimbing, penyu sisik, dan penyu lekang. Akan tetapi, karena banyaknya perburuan penyu pada saat itu menyebabkan dua jenis penyu menghilang yaitu penyu belimbing dan penyu hijau. Namun kebiasaan berburu pada masyarakat daerah itu mulai berubah pada awal 2017. Terdapat kelompok yang mulai peduli terhadap kelestarian penyu, apalagi di kampung Malaumkarta terkenal sebagai wilayah habitat penyu bertelur terbesar di Sorong.

Titik balik masyarakat Malaumkarta dimulai pada tahun 2017 seiring dengan peran pemerintah melalui dengan melakukan sosialisasi serta pembinaan kepada masyarakat terhadap pentingnya keberlanjutan biota-biota kharismatik yang terdapat pada Pulau Um. Selain sosialisasi dan pembinaan melalui bimbingan teknis, pemerintah juga memberikan bantuan sarana prasaran sebagai stimulan masyarakat dalam melakukan perlindungan dan pelestarian penyu. Setelah mendapatkan pendampingan pemerintah, pemuda Kampung Malaumkarta Raya membentuk kelompok konservasi yang telah ditetapkan oleh dinas terkait. Sekarang kelompok tersebut menjadi mitra pemerintah dalam melakukan konservasi sumberdaya pesisir yang salah satu kegiatan yaitu melakukan pendataan peneluran penyu.

Selain potensi sumberdaya pesisir, di Kampung Malaumkarta memiliki kearifan lokal berupa sasi atau egek. Egek merupakan bentuk adat istiadat yang mengatur pemanfaatan sumberdaya laut secara teratur dengan sistem buka-tutupnya pada waktu yang telah ditentukan. Dengan sistem tradisional inilah masyarakat mampu menjaga potensi alamnya sendiri misalnya masyarakat melakukan perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan pada biota lobster, lola, dan teripang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun