Mohon tunggu...
Ahmad Sabilul Muttaqin
Ahmad Sabilul Muttaqin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Kelautan ITS

Saya mahasiswa teknik kelautan ITS yang akan membagikan pengetahuan saya di bidang kelautan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peduli Pulau Pulau Kecil

12 Oktober 2024   16:56 Diperbarui: 12 Oktober 2024   16:59 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit: Ahmad Sabilul M

Indonesia merupakan Negara yang memiliki berbagai keunggulan secara geopolitik dan geografis. Secara geografis posisi Indonesia sangat strategis yang terletak diantara benua Asia dan Australia serta diantara Samudara Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia sangat kaya akan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan karena Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah 8,3 juta km2 dengan jumlah pulau mencapai lebih kurang 17.508 pulau (Penjelasan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia), sampai dengan Tahun 2021 sebanyak 16.771 pulau (Dit. P4K-DJPRL, 2021).

Ekosistem pesisir dan keanekaragaman hayati laut, termasuk pulau-pulau kecilnya menyimpan banyak potensi sumber daya yang dapat dimanfaatkan sebagai modal pembangunan nasional untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain menyimpan potensi yang besar, wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil juga menyimpan potensi bahaya yang dapat membawa bencana apabila kita kurang bijak dalam mengelolanya. Bencana ini tidak hanya yang terjadi secara alami, seperti gempa bumi dan tsunami, namun juga akibat ulah manusia dalam melakukan pembangunan seperti reklamasi atau alih fungsi lahan pesisir yang tidak ramah lingkungan.

Tingginya aktivitas di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil menyebabkan semakin meningkatnya tekanan terhadap sumberdaya dan lingkungan pesisir, Hal tersebut menyebabkan kerusakan di wilayah pesisir seperti erosi, sedimentasi, dan kerusakan ekosistem. Salah satu permasalahan yang terdapat di Indonesia yaitu rentannya pulau-pulau kecil terhadap abrasi atau erosi. Adapun beberapa pulau-pulau kecil yang telah dinyatakan hilang di Kepulauan Seribu akibat abrasi. Fenomena abrasi terjadi karena adanya gangguan terhadap keseimbangan dalam proses pantai. Proses pantai tersebut meliputi transport sedimen, transport sedimen dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya pola arus, pasang surut, dan bentuk rupa dasar laut (bathimetry). Perubahan iklim yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya permukaan air laut (sea level rise), juga menambah tingkat kerentanan pulau-pulau kecil terhadap abrasi.

Fenomena terancamnya pulau-pulau kecil ini sebaiknya menjadi perhatian khusus bagi peneliti atau akademisi yang berkecimpung dalam bidang teknologi kelautan. Karena pada bidang tersebut mempelajari dinamika fluida lingkungan yang yang dapat diterapkan dalam menganalisa perubahan fluida di lingkungan penyebab terjadinya abrasi maupun sedimentasi. Analisa dapat dilakukan secara langsung dengan terjun ke lapangan maupun dapat dilakukan secara numeris dengan bantuan perangkat lunak yang mendukung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun