Disini bukan karena lama tidak turun hujan, bukan karena ruang kelas tidak ada AC, tapi sulit diaturnya orang juga membuat pikiran ini gerah, keinginan untuk segera pulang pun timbul, dan saya merekasemua pasti juga punya pemikiran yang sama. Yo wis, pulang sekarang aja!
Berita hari ini menambah suasana makin panas dengan perselisihan KPK dengan Polri, yang bermula dari kasus korupsi alat Simulasi SIM di kepolisian. Dari sini saja sudah membuat seluruh Indonesia gerah, ada yang gerah karena tindakan KPK, yang “mereka” anggap “membahayakan” organisasinya, dan banyak juga yang gerah kepada kepolisian yang berusaha ngeyel, dan ingin menangani kasusini secara internal. Dan saya sendiri juga gerahlah tapi tetap mengikuti jalannya berita. Pertikaian ternyata bisa juga terjadi pada orang-orang pintar sekelas mereka, padahal berberapa hari lalu mereka pasti mengecam tawuran yang terjadi antara SMA 6 dan SMA 70 jakarta. Sepertinya rasa persatuan di Negara ini munculsaat jaman perjuangan saja, perjuangan pada jaman kemerdekaan negara, dan timnas (termasuk suporternya) sepakbola Indonesia, tapi itu dulu… sebelum kisruh KPSI-PSSI. Sekarang ingin jadi bingung ingin mendukung perjuangan pasukan garuda yang mana ?
Kita sudah satu tanah air, sudah satu bangsa, sudah satu bahasa persatuan, dan saya yakin mereka semua punya visi yang sama, tapi keserakahannya itu loh membutakan tujuan utamanya, membuat mereka melupakan persatuan Negara ini. Pertikaian dimana-mana ya karena satu sebab tersebut, serakah harta, serakah kekuasaan, bahkan ada dengan saudara senndiripun nggak ada yang mengalah soal harta, apalagi untuk kepentingan orang banyak, Lha wong fasilitas umum saja udah banyak yang ngga dirawat, bahkan ada yang ngembat!, hayo ngaku…?!
Kembali ke “panasnya” akhir pekan ini, tapi ini panas yang di tunggu-tunggu, pertemuan dari dua seteru, dua kubu yang terus bersaing, duel dua raksasa sepak bola eropa yang membuat mata dunia tertuju pada satu lapangan, pertandingan Barcelona melawan Real Madrid benar-benar mengalihkan perhatian mata dunia. Tinggalkan sejenak tentang kisruh yang melanda lembaga negara ini, bahkan yang sedang kisruhpun pasti nanti nonton pertandingan ini. Begadang sampai pagi pun siap, besok pagi datang terlambat di sekolah atau tempat kerja ya gpp lah sekali-kali. Maklum lah ini duel dahyat, dari 2 tim besar, para Pesepak bola hebat semua berkumpul disini, dan bisa menyesalan nanti bila terlewatkan peristiwa akbar ini.
Masalah kisruh di negeri ini, saya bukannya pesisimis, tapi saya pikir kesisruhan tidak akan bisa dihilangkan, dan akan terus ada selama masih ada manusia di muka bumi ini, karena selama itulah iblis akan terus berusaha menjerumuskan manusia. Nah kalo sudah tau begitu terus gimana kita-kita ini? saya pikir ada benarnya juga yang dikatakan Sunan Bonang dalam syar tombo ati-nya:
1. Moco Quran sak maknane (membaca Al Quran dengan maknanya)
2. Sholat wengi lakonono (sholat malam dirikanlah)
3. Wong kang sholeh kumpulono (berkumpullah dengan orang sholeh)
4. Weteng iro ingkang luwe (perut yang berlapar-lapar/perbanyaklah berpuasa)
5. Dzikir wengi ingkang suwe (dzikir malam perpanjanglah)
Jika kita pahami, ternyata lima hal itulah yang bisa menenteramkan hati kita, yang mengembalikan kesejukan batin kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H