Mohon tunggu...
Ahmad Romadhon
Ahmad Romadhon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Universitas Semarang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Penerapan Konsep Green Building pada Balaikota Semarang

9 Desember 2024   19:30 Diperbarui: 9 Desember 2024   19:30 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Foto Balaikota Semarang ( Sumber : https://www.jatengnetwork.com/topik-khusus/detail/16597/kpk-geledah-balai-kota-semarang )

Balaikota Semarang adalah contoh utama dari sebuah gedung pemerintahan yang telah berhasil menerapkan konsep bangunan hijau. Terletak di Indonesia, bangunan mengesankan ini menunjukkan pentingnya praktik desain dan konstruksi berkelanjutan dalam infrastruktur publik.

Dengan menggabungkan bahan ramah lingkungan, sistem hemat energi, dan teknologi hijau yang inovatif, Balaikota Semarang menjadi model bagi gedung pemerintahan lainnya yang ingin mengurangi dampak lingkungan mereka dan mempromosikan masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Dengan pepohonan yang rimbun, dan pencahayaan alami, Balaikota Semarang tidak hanya meminimalkan jejak karbonnya tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan dan produktif bagi penghuninya. Fitur hijau bangunan ini tidak hanya menguntungkan lingkungan tetapi juga berkontribusi pada penghematan biaya dan keberlanjutan jangka panjang. Misalnya, penggunaan panel surya di atap Balaikota Semarang tidak hanya mengurangi ketergantungannya pada sumber energi tradisional tetapi juga menghemat uang untuk tagihan listrik pemerintah.

Tapi sayang kurang terawatnya tenaman dan lingkungan disekitar taman balaikota menjadi masalah yang harus diselesaikan secepatnya. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan pentingnya kebersihan dan keasrian balai kota supaya siapapun yang berkunjung akan mendapat kesan yang baik, terutama tamu dari kabupaten/kota lainnya.

"Karena kita semua tahu tadi ada beberapa kabupaten atau kota datang ke sini sehingga bisa memberi kesan yang lebih lagi di Kota Semarang. Bagaimana bisa menjadi kantor percontohan," katanya.

Ia meminta perawatan tambahan untuk tanaman, terutama selama musim kemarau saat ini, dengan penyiraman dan pupuk rutin.

"Saya lihat tanaman-tanaman ini kurang 'didangiri' (dibersihkan dari rumput liar), kurang diberi pupuk, sehingga kurus-kurus dan tidak cantik dilihat," katanya.

Jadi diharapkan dengan menetapkan standar tinggi untuk bangunan pemerintah yang berkelanjutan, Balaikota Semarang menjadi contoh bagi yang lain untuk diikuti dalam menciptakan ruang publik yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun