Sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, Pancasila sangatlah relevan dengan kehidupan bangsa, khususnya di kalangan para pelajar.Â
Karena pada dasarnya, Pancasila memiliki nilai-nilai yang sangat bermanfaat untuk diamalkan oleh para pelajar dalam kehidupan sehari-harinya. Misalnya saja, sila ketiga, Persatuan Indonesia. Sebagai pelajar, sudah seharusnya mengamalkan nilai -- nilai Persatuan Indonesia, yaitu harus memiliki rasa nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air, menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, dll.
Mengapa demikian. Tentu kita semua sudah tahu bahwa zaman sekarang, banyak sekali pelajar-pelajar yang terjerat hukum dengan belbagai kasus. Salah satu diantaranya adalah tawuran antar pelajar.Â
Dari sebuah studi kasus tentang tawuran antar pelajar yang saya baca, berdasarkan data yang diperoleh dari KPA (Komisi Perlindungan Anak) pada tahun 2010 terdapat 128 kasus tawuran pelajar, tahun 2011 sebanyak 339 kasus dengan korban jiwa sebanyak 82 jiwa, dan tahun 2012 sebanyak 147 kasus tawuran dan kembali memakan korban jiwa sebanyak 82 orang (www.kompas.com).Â
Tahun 2013 terdapat 229 kasus tawuran yang juga memakan korban jiwa sebanyak 19 orang (www.tribunnews.com). Dari data tersebut, terlihat adanya peningkatan kasus tawuran dari tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 211 kasus tawuran. Di tahun 2012, walaupun jumlah kasus tawuran menurun, namun tetap memakan korban jiwa sejumlah 82 jiwa.Â
Dan di tahun 2013, kasus tawuran mengalami peningkatan kembali, yaitu terdapat 229 kasus dengan memakan korban jiwa sebanyak 19 orang. Artinya, para pelajar kita saat ini sangat membutuhkan asupan nutrisi ilmu yang lebih baik lagi. Sudah pasti, hal itu adalah PR bagi kita semua. Para orang tua di rumah maupun orang tua di sekolah yang dalam hal ini adalah guru.
Lantas, apa yang harus kita lakukan. Menurut saya, kita harus menanamkan beberapa hal pada anak-anak kita saat ini. Salah satunya adalah tentang nilai-nilai Pancasila.
Pancasila pasti mampu mendobrak generasi menjadi lebih baik lagi jika kita sebagai orang tua mampu membimbing anak-anak kita agar dapat mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Misalnya saja, kita mendidik dan membimbing anak-anak kita agar mereka memiliki jiwa toleransi yang tinggi.
Mengapa saya katakan demikian. Jika Anda pernah membaca tulisan saya sebelumnya di Kompasiana yang berjudul "Budaya Toleransi Sudah Mulai Hilang (Mau Dibawa Kemana Bangsa Kita)", disitu saya mengatakan bahwa budaya nenek moyang kita ini sudah mulai dilupakan oleh sebagian masyarakat kita.Â
Mari berpikir. Mengapa hal itu bisa terjadi. Padahal, toleransi adalah salah satu dari sekian banyak nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Mungkin saja, salah satu faktornya adalah kurangnya pemahaman kita tentang Pancasila.
Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila serta membimbing anak-anak kita agar mereka juga dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, insyaAllah generasi kita selanjutnya mampu menjadi insan yang taat pada Tuhannya, berbudi pekerti luhur, berjiwa toleran, dll. Seperti apa yang dicita-citakan oleh sistem pendidikan kita saat ini. Yaitu, Pendidikan Berkarakter. Wallahu'alam bissowab.