Mohon tunggu...
Ahmad Robitul Wafa
Ahmad Robitul Wafa Mohon Tunggu... -

aktif dalam dunia kepenulisan, panggung dan broadcasting. dan kini tinggal di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dasar Tikus Keparat

7 Maret 2014   01:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:10 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau tau,
Kata ibu, negaraku Negara hukum
Itu juga dongeng keseharian di bangku sekolah dasarku dulu
Jadi kau jangan pura-pura tak paham tentang hukum negaraku
Karena itu sudah kesepakatan kita bersama

Setelah kau curi oleh-oleh ibu dari pasar
Kemudian kau bersembunyi di celah-celah lubang rumahku
Bukankah kau telah diberi jatah makan oleh Tuhan selain milikku
Kau ini makhluk Tuhan yang serakah

Dasar tikus keparat
Kau tau hukuman nyamuk yang hanya menghisap setetes darahku
Ia akan ku tepak dan mati

Awas saja jika esok aku yang mengurusi kasu-kasus kelicikanmu itu
Aku tak akan memberimu ampun untuk hidup tertawa di atas kelaparanku
Aku akan mencekik leher dan melemparmu kejalanan
Demi tegaknya hukum di negaraku
Agar kau tak mudah menyepelekan hukum-hukum dan janji yang membusa di mulut busukmu

13 Desember 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun