Mohon tunggu...
Ahmad RizkiSeptiadi
Ahmad RizkiSeptiadi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PPG

Saya Aris memiliki hobi bermain sepak bola dan basket

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi Produk di SMAN 2 Bantul oleh Mahasiswa PPG Prajabatan Bahasa Inggris UAD

27 Oktober 2023   23:30 Diperbarui: 27 Oktober 2023   23:31 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan sistematis untuk merancang instruksi pembelajaran bagi peserta didik yang memiliki ragam kemampuan, minat serta kebutuhan belajarnya. Pembelajaran ini sangat digencarkan dalam Kurikulum Merdeka saat ini mengingat implementasi kurikulum ini menitik beratkan pada pendidikan yang berpusat pada peserta didik. Terdapat 4 aspek berdiferensiasi yaitu materi pelajaran (konten), lingkungan belajar, proses belajar dan produk belajar. Keempat aspek tersebut harus dipenuhi oleh guru sebagai fasilitator dengan menyesuaikan kebutuhan, karakteristik, minat dan gaya belajar peserta didik. Dengan mengimplementasikan aspek-aspek diferensiasi dalam membuat strategi pengajaran dan rancangan pembelajaran, diharapkan usaha ini dapat mendukung potensi dan kemampuan peserta didik akan tetapi tujuan pembelajaran juga dapat tercapai dengan baik.  

Sejumlah tiga mahasiswa PPG Prajabatan UAD jurusan Pendidikan bahasa Inggris selama dua bulan melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 2 Bantul.  Karena sekolah ini sudah menggunakan Kurikulum Merdeka, maka mereka dalam praktiknya, mereka juga akan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi produk kali ini akan disorot bagaimana proses dan hasilnya. Dengan ini, pendidik akan memberikan keleluasaan peserta didik untuk menghasilkan produk diferensiasi sesuai dengan minatnya masing-masing.

Bagaimana proses ini berlangsung? Semuanya diawali dengan mengadakan asesmen diagnostik berupa survei. Lalu salah satunya pendidik membuat pemantik materi seperti game untuk membantu peserta didik dalam membuat teks dengan kata-kata kunci pendukung di materi sebelumnya. Setelah itu peserta didik membuat teks dengan gaya atau cara mereka sendiri sehingga bisa memudahkan mereka untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran. 

Selanjutnya, pendidik merancang strategi untuk memulai pembelajaran. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah dengan membuat pemantik materi, seperti permainan atau aktivitas yang menarik. Pemantik materi ini bertujuan untuk membangkitkan minat dan keterlibatan peserta didik dalam materi yang akan diajarkan. Pemantik materi juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mengaitkan materi baru dengan pengetahuan sebelumnya, sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami konsep-konsep baru.

Setelah pemantik materi, peserta didik diberi kesempatan untuk membuat teks atau mengungkapkan pemahaman mereka sendiri tentang materi yang diajarkan. Ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti menulis teks, presentasi lisan, atau proyek kreatif. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mendorong peserta didik untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan mengembangkan pemahaman mereka sendiri.

Selama proses ini, pendidik juga memberikan dukungan dan bimbingan kepada peserta didik. Mereka memberikan umpan balik konstruktif untuk membantu peserta didik memahami konsep, meningkatkan kemampuan mereka, dan mencapai tujuan pembelajaran. Proses ini berfokus pada pembelajaran aktif dan pembangunan pemahaman peserta didik melalui partisipasi aktif dan refleksi.

Selanjutnya, evaluasi berlangsung untuk mengukur sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk menilai kemajuan peserta didik dan untuk merencanakan langkah-langkah berikutnya dalam pembelajaran. Proses ini berulang dan berkesinambungan, memungkinkan peserta didik untuk terus mengembangkan pemahaman mereka tentang materi yang diajarkan.

Tujuan dari kegiatan tersebut yaitu peserta didik dengan berbagai karakteristik merasa dihargai, kebutuhan peserta didik dapat terfasilitasi dan terlayani dengan baik, dan mendukung siswa untuk berkembang sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu juga untuk memberikan kesempatan kepada  setiap peserta  didik  untuk  bebas  dalam  belajar  sesuai dengan kebutuhan atau karakteristiknya masing- masing. Sehingga siswa dapat meningkatkan potensinya sesuai dengan bakat dan minatnya serta ada keadilan pembelajaran dalam bentuk nyata.

Salah satu nya di kelas X dengan materi teks eksposisi (exposition text), pendidik memberikan kesempatan atau membebaskan peserta didik untuk menulis teks Eksposisi (exposition text) dalam berbagai macam bentuk, seperti dalam bentuk infografis, video, siniar, komik atau yang lainnya. Hal itu disesuaikan dengan minat, kreativitas dan ide dari masing-masing peserta didik. Berbagai macam ide tersebut termasuk dalam pembelajaran berdiferensiasi produk. Sebelumnya pendidik sudah membuat pemantik seperti game untuk membantu peserta didik dalam membuat teks dengan kata-kata kunci pendukung di materi sebelumnya. Setelah itu peserta didik membuat teks dengan gaya atau cara mereka sendiri.

Berdiferensiasi produk juga terdapat di kelas XI dalam materi sebab dan akibat (cause and effect).  Peserta didik juga memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pendekatan berdiferensiasi produk. Ini memungkinkan mereka untuk mengekspresikan pemahaman mereka tentang materi yang diajarkan dengan berbagai cara yang kreatif. Sama seperti di kelas X dan XI, pendidik dapat memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menggunakan berbagai bentuk ekspresi, seperti infografis, video, siniar, komik, atau metode lainnya, sesuai dengan minat, kreativitas, dan ide masing-masing peserta didik.

Pendekatan berdiferensiasi produk pada kelas IX juga merupakan cara untuk memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman mereka dalam materi yang diajarkan. Ini dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, karena mereka memiliki kesempatan untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri. Dengan memberikan kebebasan dalam bentuk ekspresi, pendidik dapat mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan menghasilkan karya yang memenuhi tujuan pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun