Sayyidina Salman Al Farisi berkata "Ilmu itu luas sedangkan umur kita pendek, oleh karena itu pilih lah ilmu yang sangat kamu butuhkan bagi agamamu dan tinggalkan yang lain". Kita seringkali lupa bahwasannya hidup itu ada limitnya, ada batasnya, ada usianya. Kalau kita beli mobil, pasti ada akinya, akinya mobil ada usianya.Â
Bedanya di sini, ketika akinya rusak kita beli lagi, mobil bisa jalan seperti semula. Tapi tubuh kita ini punya ruh, ruh itu ada waktu untuk tinggal di jasad kita, kalau waktunya habis tubuh tidak bisa bergerak, tidak bisa melanjutkan hidup di dunia lagi, dan harus pindah ke alam lain yakni alam barzah.
Nah, umur kita yang pendek ini, tujuannya ialah untuk berbekal kehidupan di akhirat kehidupan di surganya Allah SWT, kalau kita tidak memilah dan memilih apa yang terpenting dalam kehidupan di dunia ini dan bisa menyelamatkan kita agar sampai ke surga yang menjadi tujuan kita, maka kita dalam kerugian yang besar. Allah berfirman dalam surat Al Ashr. Allah menjelaskan bahwasannya sungguh demi masa manusia hidup dalam keadaan merugi kecuali orang yang beriman, beramal sholeh, dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
Oleh karena itu, agar kita selamat maka kita harus membuat skala prioritas, prioritas tertinggi dalam kehidupan ini apa, tentunya selamat, kalau ingin selamat bekalnya ilmu, ilmu itu banyak serta luas, maka pilih ilmu yang bisa menyelamatkanmu di dunia dan akhirat, manfaat untuk agama, kelangsungan hidup kita dunia akhirat. Allah berfirman dalam surat Al Mujadalah ayat 11 yang menjelaskan Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu, maksudnya, Allah akan memberikan derajat yang mulia di dunia serta pahala di akhirat.
Maka dari itu, Jangan sia-siakan waktu untuk ilmu yang tidak manfaat. Dari sekian ilmu, ada ilmu fardhu atau wajib, ada ilmu yang sifatnya mubah. Kita belajar dari ilmu yang sifatnya wajib dahulu, seperti wudhu, kita tahu wudhu ini bagian terpenting dalam sholat, tanpa wudhu sholat kita tidak sah. Jadi, kalo wudhunya tidak benar pasti sholatnya tidak benar, kalau sholatnya tidak benar, jalan masuk surga akan sulit. Maka wudhu harus dipelajari betul. Bukan kita tidak boleh meninggalkan ilmu yang lain, tapi kita lebih memprioritaskan ilmu yang paling penting.
Wallahu a'lam
Ahmad Rizkiansah Rahman (Pengurus MATAN UIN Sunan Ampel Surabaya, Mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Sunan Ampel Surabaya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H