Mohon tunggu...
Ahmad Rizkiansah Rahman
Ahmad Rizkiansah Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Usia Kita Terbatas, Hiduplah dengan Prioritas

2 September 2020   07:19 Diperbarui: 2 September 2020   07:14 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sayyidina Salman Al Farisi berkata "Ilmu itu luas sedangkan umur kita pendek, oleh karena itu pilih lah ilmu yang sangat kamu butuhkan bagi agamamu dan tinggalkan yang lain". Kita seringkali lupa bahwasannya hidup itu ada limitnya, ada batasnya, ada usianya. Kalau kita beli mobil, pasti ada akinya, akinya mobil ada usianya. 

Bedanya di sini, ketika akinya rusak kita beli lagi, mobil bisa jalan seperti semula. Tapi tubuh kita ini punya ruh, ruh itu ada waktu untuk tinggal di jasad kita, kalau waktunya habis tubuh tidak bisa bergerak, tidak bisa melanjutkan hidup di dunia lagi, dan harus pindah ke alam lain yakni alam barzah.

Nah, umur kita yang pendek ini, tujuannya ialah untuk berbekal kehidupan di akhirat kehidupan di surganya Allah SWT, kalau kita tidak memilah dan memilih apa yang terpenting dalam kehidupan di dunia ini dan bisa menyelamatkan kita agar sampai ke surga yang menjadi tujuan kita, maka kita dalam kerugian yang besar. Allah berfirman dalam surat Al Ashr. Allah menjelaskan bahwasannya sungguh demi masa manusia hidup dalam keadaan merugi kecuali orang yang beriman, beramal sholeh, dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

Oleh karena itu, agar kita selamat maka kita harus membuat skala prioritas, prioritas tertinggi dalam kehidupan ini apa, tentunya selamat, kalau ingin selamat bekalnya ilmu, ilmu itu banyak serta luas, maka pilih ilmu yang bisa menyelamatkanmu di dunia dan akhirat, manfaat untuk agama, kelangsungan hidup kita dunia akhirat. Allah berfirman dalam surat Al Mujadalah ayat 11 yang menjelaskan Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu, maksudnya, Allah akan memberikan derajat yang mulia di dunia serta pahala di akhirat.

Maka dari itu, Jangan sia-siakan waktu untuk ilmu yang tidak manfaat. Dari sekian ilmu, ada ilmu fardhu atau wajib, ada ilmu yang sifatnya mubah. Kita belajar dari ilmu yang sifatnya wajib dahulu, seperti wudhu, kita tahu wudhu ini bagian terpenting dalam sholat, tanpa wudhu sholat kita tidak sah. Jadi, kalo wudhunya tidak benar pasti sholatnya tidak benar, kalau sholatnya tidak benar, jalan masuk surga akan sulit. Maka wudhu harus dipelajari betul. Bukan kita tidak boleh meninggalkan ilmu yang lain, tapi kita lebih memprioritaskan ilmu yang paling penting.

Wallahu a'lam

Ahmad Rizkiansah Rahman (Pengurus MATAN UIN Sunan Ampel Surabaya, Mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Sunan Ampel Surabaya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun