Mohon tunggu...
Ahmad Rizani
Ahmad Rizani Mohon Tunggu... Dosen -

Dosen Universitas Borneo Tarakan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mencari Sosok Pemimpin yang Melayani Rakyat

29 Januari 2011   06:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:05 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iklan, selebaran, baliho maupun spanduk menjadi sesuatu yang biasa ditemukan dijalan-jalan, apalagi pada saat menjelang pemilihan suatu calon entah itu presiden, wakil rakyat ataupun kepala daerah, demikian halnya yang ada dibeberapa provinsi di Indonesia termasuk di Kalimantan Selatan yang akan menyelenggarakan euphoria (pesta) rakyat dalam bentuk Pilkada.

Masing-masing calon pun sudah mulai tebar pesona baik melalui iklan ataupun wujud-wujud kampanye lainnya yang mampu menarik perhatian massa. Yang menarik adalah dalam iklan maupun kampanyenya masing-masing calon seringkali mengklaim suatu bentuk keberhasilan yang sudah dilakukan entah bentuknya pembangunan ataupun aksi sosial. Akan tetapi patut kiranya masyarakat tidak hanya tertarik dengan apa yang ada dalam iklan tersebut tapi mampu melihat atau mempertanyakan dari sudut kapasitas ataupun kapabilitas seorang calon pemimpin.

Kepemimpinan merupakan suatu gejala universal dalam hidup manusia bahkan pada hewan. Berdasarkan pengamatan sederhana saja dapat kita temukan suatu kenyataan bahwa tidak ada suatu masyarakat, gerakan, atau organisasi bahkan kelompok kecil yang akan mencapai hasil tanpa adanya pemimpin. Selanjutnya, dapat kita yakini bahwa selama hidup kita tidak pernah lepas dari pimpinan orang lain. Juga kita tidak pernah terbebas dari kewajiban memimpin orang lain dan diri sendiri.

Seorang pemimpin adalah seorang yang diikuti orang lain, sadar atau tidak para pengikut yang setialah yang akan memberikan seorang pemimpin yang mereka dukung itu sejumlah hal seperti, wibawa, wewenang, dan hak istimewa. Tanpa pemberian dari pengikutnya maka seorang pemimpin akan lumpuh. Dengan kata lain, bila seorang pemimpin sudah ditinggal para pengikutnya, ia akan kehilangan hal-hal tadi.

Berdasarkan pandangan ini, maka jelaslah bahwa seorang pemimpin diikuti orang karena visinya, misi yang dirumuskannya atau sasaran kerjanya. Mereka percaya kepada kepemimpinannya karena apa yang mau dicapainya bersama dengan para pengikutnya memang baik dan jelas. Mereka memilih mengikutinya karena sang pemimpin mampu menggali apa yang secara tidak sadar telah menjadi impian mereka. Hal inilah merupakan faktor utama penentu keberhasilan seorang pemimpin.

Bagaimana bila seseorang memiliki kuasa untuk memaksa orang bergerak ke suatu arah yang ia tentukan karena ia memiliki kuasa senjata, kuasa uang, kuasa peraturan atau kuasa-kuasa lain yang berlandaskan pada rasa takut orang?Tidakkah ia tetap diikuti orang lain? Tidak salah. Memang ada gejala serupa itu, namun sebenarnya kalau ia diikuti orang banyak, sebenarnya mereka bukan menerima ia sebagai pemimpin, tetapi sebagai pemaksa.

Jadi akan sangat ditekankan paham kepemimpinan sebagai suatu daya untuk menggerakkan orang menuju suatu tujuan atau impian tertentu. Namun secara nyata, memang seseorang yang dapat menggerakkan orang menuju suatu tujuan tanpa ia merupakan seorang pemimpin sejati, tapi merupakan hanya seorang provokator bahkan manipulator. Karena itu ada hal kedua yang perlu ditekankan. Selain menimbulkan gerak seorang pemimpin juga merupakan orang yang mampu menghasilkan suatu perubahan atau transformasi pada mereka yang dipimpinnya, dirinya sendiri dan sistem atau komunitas dimana mereka berada. Dengan demikian kita mengenal seorang sebagai pemimpin sejati atau bukan dari hadir atau absennya kedua faktor tadi (The Movement and Transforming Leader) sebagai prasyarat.

Dengan demikian, seperti telah diungkap sebelumnya, pertama-tama seorang pemimpin akan dikenal dari kemampuannya merumuskan visi yang menjadi impian bersama dari komunitas di mana ia berada.Ketajaman, keutuhan dan kesederhanaan visi ini akan membuatnya menjadi kuat.

Kedua, karena adanya suatu gerak merupakan tanda adanya kepemimpinan, maka seorang pemimpin yang sejati mencurahkan waktu, skill, dan tenaganya untuk urusan ini. Hal-hal lain adalah penyokong untuk melahirkan gerak ini. Kualitas kepemimpinannya terlihat dari gerak maju yang ia hasilkan bersama komunitasnya. Dengan demikian seorang pemimpin yang hanya menciptakan suasana mandeg, stabil atau status quo pada dasarnya sudah tidak lagi menjadi pemimpin sejati yang diinginkan.

Ketiga, seorang pemimpin dapat dikenali dari adanya transformasi individual dan sistemik yang terjadi. Artinya ialah bahwa tiap individu termasuk diri sang pemimpin terus mengalami perubahan dimana potensi-potensi mereka terus bertumbuh sementara keseluruhan organisasi atau komunitas mereka ikut berubah.

Apakah penyebab dari lahirnya gerak maju dan transformasi? Selain visi yang jelas, transformasi dan gerak maju menuju apa yang dikehendaki akan terjadi bila para orang menaruh kepercayaan kepada pemimpinnya. Seorang pemimpin yang melayani hanya dapat melakukan hal itu bila ia menghayati makna peran sebagai orang yang melayani.

Seorang pemimpin yang melayani adalah seorang pemimpin yang sangat perduli atas pertumbuhan dan dinamika kehidupan pengikut, dirinya dan komunitasnya dan karenanya ia mendahulukan hal-hal tadi daripada pencapaian ambisi pribadinya saja. Sehingga kepemimpinan juga identik dengan memanage masyarakat. Manajemen suatu masyarakat tentunya membutuhkan sebuah formula khusus, apalagi masyarakat tersebut memiliki latar belakang yang berbeda jika ditinjau dari sudut suku, agama, ras dan etnis. Seorang pemimpin harus benar-benar mampu untuk mengendalikan perbedaan-perbedaan tersebut sehingga tidak tercipta konflik dan menemukan sebuah formula yang dapat menghasilkan suatu persatuan dan kesatuan dalam masyarakat untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan demi kesejahteraan masyarakatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun