“Dirimu ! ya dirimu. Siapa lagi kalau bukan engkau”. Mungkin ungkapan itu yang cocok untuk seorang yang berkeinginan kuat untuk melakukan sesuatu yang baru. Tanpa sebuah keinginan, kehidupan akan selalu sia-sia. Namun terkadang keinginan juga membuat orang menjadi kurang puas dengan apa yang ia miliki dan bahkan mungkin cenderung terjerumus kedalam jurang kehancuran. Mengapa demikian ?
Agar pembahasan ini lebih mudah untuk kita pahami bersama, kita mencoba menganalogikannya dengan perumpamaan sebuah permainan sepak bola
1. Gawang = tujuan
2. Bola = barang yang akan dikirim ke tujuan
3. Pemain = alat
4. Pelatih = pemain
Jadi analoginya seperti ini : jika pelatih ingin membuat hasil sebuah pertandingan yang sesuai dengan keinginan, maka ia harus mempersiapkan pemain tersebut agar dapat membawa bola dengan lancar menuju gawang, walaupun ditengan perjalanan akan menghadapi berbagai halangan atau rintangan dari pemain yang lain.
Maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa, segala sesuatu itu membutuhkan persipan dan manjemen yang bagus agar sesuai dengan tujuan kita. Maka dari itu jika kita mempunyai sebuah keinginan hendaknya kita mengkonsultasikanya kepada orang yang lebih berpengalaman. Hal ini juga dapat mengurangi kegagalan saat melaksankan suatu hal untuk mewujudkan keinginan kita tersebut. Karena di dalam konsultasi, seorang konselor akan membimbing konselinya untuk mewujudkan keinginnya tersebut dengan tingkat kegagalan sekecil mungkin. Lalu menurut anda seberapa pentingnya bimbingan terhadap sebuah keinginan ? kemudian seberapa pentingnya berkonsultasi kepada orang yang lebih professional ? buktikan jawabanmu dengan karya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H