Mohon tunggu...
AHMAD RIYA DHUHA
AHMAD RIYA DHUHA Mohon Tunggu... Duta Besar - Sekedar Memberi Pandangan

Sejatine manungso kudu biso manunggal memayu hayuning bawono.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berawal dari Dirimu

10 Mei 2017   00:07 Diperbarui: 10 Mei 2017   00:57 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Dirimu ! ya dirimu. Siapa lagi kalau bukan engkau”. Mungkin ungkapan itu yang cocok untuk seorang yang berkeinginan kuat untuk melakukan sesuatu yang baru. Tanpa sebuah keinginan, kehidupan akan selalu sia-sia. Namun terkadang keinginan juga membuat orang menjadi kurang puas dengan apa yang ia miliki dan bahkan mungkin cenderung terjerumus kedalam jurang kehancuran. Mengapa demikian ?

Agar pembahasan ini lebih mudah untuk kita pahami bersama, kita mencoba menganalogikannya dengan perumpamaan sebuah permainan sepak bola

1. Gawang = tujuan

2. Bola = barang yang akan dikirim ke tujuan

3. Pemain = alat

4. Pelatih = pemain

Jadi analoginya seperti ini  : jika pelatih ingin membuat hasil sebuah pertandingan yang sesuai dengan keinginan, maka ia harus mempersiapkan pemain tersebut agar dapat membawa bola dengan lancar menuju gawang, walaupun ditengan perjalanan akan menghadapi berbagai halangan atau rintangan dari pemain yang lain.

            Maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa, segala sesuatu itu membutuhkan persipan dan manjemen yang bagus agar sesuai dengan tujuan kita. Maka dari itu jika kita mempunyai sebuah keinginan hendaknya kita mengkonsultasikanya kepada orang yang lebih berpengalaman. Hal ini juga dapat mengurangi kegagalan saat melaksankan suatu hal untuk mewujudkan keinginan kita tersebut. Karena di dalam konsultasi, seorang konselor akan membimbing konselinya untuk mewujudkan keinginnya tersebut dengan tingkat kegagalan sekecil mungkin. Lalu menurut anda seberapa pentingnya bimbingan terhadap sebuah keinginan ? kemudian seberapa pentingnya berkonsultasi kepada orang yang lebih professional ? buktikan jawabanmu dengan karya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun