Mohon tunggu...
Ahmad Ridho
Ahmad Ridho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Students at Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta

Perkenalkan namaku Ahmad Ridho atau biasa dipanggil Ahmad oleh keluargaku namun di lingkungan akademik aku lebih akrab dipanggil Ridho. Hobiku adalah bermain video game, fotografi, dan bola voli. Aku lahir di Mukomuko , Bengkulu pada tanggal 28 Agustus 2003. Ayahku berprofesi sebagai petani dan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga. Aku adalah anak terakhir dari dua bersaudara , kakakku bernama Wulan Sari Aliyatus dan saat ini bekerja sebagai Professional MC di salah satu Departemen Keagamaan RI. Aku mengahabiskan 9 tahun masa sekolahku di kampung halaman , barulah kemudian saat SMA aku memutuskan untuk menempuh pendidikan di salah satu pesantren al-quran tertua di Kota Solo yaitu Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Belajar di lingkungan yang religius membuatku paham lebih dalam tentang ilmu agama dan juga belajar bagaimana cara hidup mandiri seperti yang diharapkan kedua orang tuaku. Saat ini aku menempuh bangku perkuliahan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulllah Jakarta tepatnya jurusan Komunikasi Penyiaran Islam . Menjadi anak terakhir membuatku terpacu untuk belajar dengan giat, agar bisa sukses seperti kakakku. Saat ini aku memiliki target lulus tepat waktu dengan predikat ‘terpuji’ atau yang biasa dikenal orang dengan istilah Cum Laude . Setelah lulus aku ingin bekerja di salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia yaitu PT Pamapersada Nusantara pada bagian External Relation Officer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Yowis Ben" Film dengan Kearifan Lokal

29 September 2022   21:07 Diperbarui: 29 September 2022   21:16 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

              Yowis Ben merupakan film dengan genre drama-komedi karya sutradara ulung Fajar Nugroho atau lebih akrab disapa Fajar Nugros, seorang sutradara kelahiran Yogyakarta yang sudah tidak asing lagi di telinga penikmat film nusantara. Banyak film yang sudah ia sutradarai dan mendapat rating bagus di kancah perfilman Indonesia seperti Cinta Brontosaurus, Refrain, Bajaj Bajuri The Movie, Dan Moammar Emka's Jakarta Undercover. Film Yowis Ben sendiri diterbitkan pada tanggal 22 Januari 2018 dan berhasil tembus 500 ribu lebih penonton di seluruh Indonesia. Yowis Ben juga berhasil meraih penghargaan Festival Film Bandung (FFB) dalam kategori Film Remaja yang Bermuatan Kearifan Lokal. Film yang banyak menggunakan Bahasa Jawa ini dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas Indonesia seperti Bayu Skak, Indra Widjaya, Brandon Salim, Tutus Thomson, Joshua Suherman, Cut Meyriska, dan komedian kawak Arief Didu.

              Film ini mengisahkan seorang anak SMA asal Malang bernama Bayu (Bayu Skak) yang berjualan nasi pecel di sekolah untuk membantu sang ibu mencari rezeki. Ia menjual dagangannya tanpa rasa malu sedikitpun. menurutnya sang ibu adalah sosok yang sangat mulia dan harus ia sayangi sepenuh hati.

              Bayu menyukai seorang gadis cantik di sekolahnya bernama Susan (Cut Meyriska), namun karena keadaan ekonomi keluarganya ia memilih untuk memendam perasaan tersebut. Suatu malam Susan Mengirim pesan suara kepada Bayu, yang membuatnya sangat kegirangan mengira Susan memberikan kode untuk didekati. Namun ada tujuan terselubung dibalik voice chat tersebut, Susan ingin memanfaatkan Bayu untuk menyuplai pecel untuk konsumsi acara OSIS di sekolah. Bayu pun menyetujui pesanan tersebut karena sudah terpikat oleh kecantikan Susan. Saat mengantar Pesanan tersebut Bayu berpenampilan semenarik mungkin hingga menggunakan lipstik agar mirip artis Korea ujarnya. Namun bukannya mendapat pujian dari sang pujaan hati Bayu malah mendapat cemooh dari Susan yang saat itu bersama Roy (Indra Widjaya) pacarnya. Roy adalah seorang gitaris band yang sangat terkenal di sekolah mereka.

              Karena ingin menyaingi Roy, Bayu memiliki ide untuk mendirikan Group Band sendiri. Bersama temannya Doni (Joshua Suherman) ia menyebarkan brosur perekrutan anggota band di setiap sudut sekolah. Walaupun awalnya diabaikan dan dicemooh oleh siswa yang lain namun akhirnya band mereka berhasil terbentuk dengan 2 anggota tambahan yaitu Yayan (Tutus Thomson) dan Nando (Brandon Salim) . Grup Band yang mereka dirikan bernama Yowes Ben yang dibantu langsung oleh Cak Jon (Arief Didu) paman Bayu sebagai manajer.

              Yowes ben merilis lagu pertama mereka yang berjudul "Ojo Bolos Sekolah" atau dalam bahasa indonesia berarti jangan bolos sekolah . Lagu tersebut booming dan viral di media sosial lebih tepatnya di kanal Youtube . Perlahan namun pasti Yowes Ben semakin terkenal dan berkembang secara signifikan.

              Susan pun mulai tertarik kepada Bayu berkat kesuksesan yang telah diraihnya. Setelah sukses dengan karirnya Bayu semakin mantap untuk mendekati Susan sang pujaan hatinya. Suatu malam Bayu memberanikan diri untuk datang ke rumah Susan , tanpa diduga Susan merespon dengan baik kedatangan Bayu . Hari demi hari berlalu dan keduanya semakin dekat satu sama lain . Akhirnya yang diimpikan Bayu selama ini terwujud yaitu dekat dengan sang wanita idaman. Namun hal tersebut berakibat buruk terhadap karir Bayu. Ia sering telat berangkat latihan band karena harus menemani Susan Jalan-jalan. Kebohongan demi kebohongan dilakukan Bayu agar bisa mencuri waktu dengan Susan. Karena kesal dengan Bayu , Doni pun menegur kelakuan Bayu saat bersama Susan. Susan pun merasa tersinggung dan meninggalkan Bayu begitu saja , karena kejadian tersebut Bayu marah besar dan berencana membubarkan Yowes Ben. Band yang sudah dirintis oleh 4 sekawan itu pun kacau balau akibat keegoisan Bayu.

              Bayu merasa sangat sedih karena hubungannya dengan Susan telah hancur. Karena melihat anaknya selalu murung , sang ibu pun berusaha menasehati Bayu agar move on dari Susan dan menghilangkan rasa egois terhadap teman-temannya. Ibu Bayu pun menyarankan agar Bayu kembali fokus terhadap grup band yang telah ia bangun dengan susah payah.

              Setelah dinasehati oleh ibunya, Bayu pun kembali kepada teman-temannya dan berkarir membangun Yowes Ben. Setelah melewati berbagai rintangan Yowes ben pun mencapai masa puncaknya  dan berkesempatan tampil di berbagai acara . Susan pun meminta maaf kepada Bayu karena kesalahan yang pernah ia lakukan, Bayu hanya bersikap acuh terhadap Susan karena memikirkan perasaan teman-temannya. Karena anggota Yowes Ben yang lain sudah memaafkan semua kesalahan Susan mereka menyuruh Bayu untuk menerimanya kembali. Akhirnya Susan dan Bayu kembali akur dan menjalin hubungan asmara seperti dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun