Saat ini, perkembangan teknologi informasi telah merubah gaya hidup dan memberikan banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Tidak hanya di Indonesia, tapi bagi seluruh masyrakat dunia. Teknologi telah memudahkan yang susah.Â
Namun dalam implementasi yang salah, teknologi juga bisa memberikan dampak negative. Karena teknologi bisa membuat tali silaturahmi berkurang, karena sudah bisa digantikan dengan video call.Â
Karena teknologi, untuk bisa menyebarkan atau mencari informasi, untuk mendapatkan pekerjaan, untuk memperbanyak teman, atau untuk melakukan aktifitas lain menjadi lebih mudah.
Di era sekarang ini, mempelajari sebuah ilmu pengetahuan sangat mudah sekali. Tak perlu datang ke toko buku, informasi yang kita inginkan bisa di unduh melalui internet. Untuk bisa membacanya pun tak perlu susah lagi, karena bisa dibaca melalui telepon genggam kita masing-masing.Â
Berbagai kemudahan itulah yang kemudian merubah semuanya. Berbagai informasi dari belahan bumi manapun bisa kita akses dalam hitungan detik. Itulah kenapa banyak gaya hidup anak muda ikut berubah, karena mencontoh apa yang terjadi di luar negeri. Dan semuanya itu bisa diketahui melalui teknologi.
Disisi lain, Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal. Suku-suku yang tersebar dari ujung Aceh hingga Papua, mempunyai keanekaragaman yang berbeda.Â
Kekayaan budaya dan kearifan lokal ini harus tetap dijaga, meski gempuran budaya dari luar masuk melalui kecanggihan teknologi informasi. Boleh kita berpakaian gaya eropa, tapi perilaku dan budaya kita masih tetap Indonesia.Â
Boleh kita belajar paham ini itu, tapi tetap ideologi kita tetap Pancasila. Boleh kita belajar tentang teologi atau keyakinan tertentu, tapi tetap kita masih berpegang pada keyakinan yang kita Yakini.
Semuanya itu penting karena dalam perkembangannya seringkali ucapan dan perilaku seseorang ikut berubah, karena tidak bisa memilah mana informasi penting dan mana tidak. Mana ilmu yang perlu kita serap mana tidak. Mana budaya yang relevan dengan kita mana yang tidak.Â
Beberapa diantaranya menelan mentah-mentah, tanpa melihat konteksnya. Begitu juga ketika kita mempelajari nilai-nilai agama melalui dunia maya, kita juga harus punya literasi yang kuat dan bisa melihatnya berdasarkan konteksnya.Â
Karena belakangan ini banyak sekali kelompok-kelompok tertentu yang sering membelokkan esensi dari agama, sehingga membuat masyarakat salah memahaminya.