Hingga 23 April 2020, total kasus positif corona di Indonesia sudah mencapai 7.775 kasus, 6.168 dirawat, 647 meninggal dan 960 sembuh. DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif terbanyak sebesar 3.517 kasus, disusul Jawa Barat 784 kasus, Jawa Timur 664 kasus dan Jawa Tengah 538 kasus. Dan virus ini juga telah menyebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah pasien sembuh memang sudah mengalami kenaikan, namun jumlah pasien positif juga terus bertambah kurang lebih 300 an orang setiap harinya.
Jika melihat angka diatas, tentu harus jadi perhatian buat kita semua. Apakah pola hidup kita yang kurang sehat, apakah kita tidak mematuhi social distancing, apakah kita terlalu menyepelekan virus corona, atau seperti apa. Mari di bulan suci ini, kita jadikan renungan bersama. Bahwa setiap ujian dari Tuhan pasti ada hikmahnya.
Pandemi covid-19 ini bertepatan dengan bulan Ramadan. Bulan yang paling ditunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Banyak orang yang mengeluhkan, karena ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Banyak tempat ibadah yang melakukan lockdown, dan tidak ada aktifitas peribadatan. Sementara saat ini merupakan bulan yang dianggap paling baik untuk mendekatkan diri dan beribadah.
 Tak jarang ungkapan kekesalan itu ada yang muncul di media sosial. Provokasi dan ujaran kebencian masih saja terjadi di tengah pandemi. Bahkan aparat kepolisian sempat menangkap pelaku penyebar hoaks dan provokasi. Hal semacam itu diharapakan tidak lagi terjadi di bulan suci Ramadan. Semua orang diharapkan bisa saling mengendalikan diri dan jaga emosi di tengah pandemi. Ingat, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan ekspresi. Tentu saja ekspresi harus dilakukan secara santun, dengan tetap saling menghargai satu sama lain.
Corona harus tetap dilawan. Ramadan bisa dijadikan momentum untuk mengendalikan diri agar tidak keluar rumah. Perbanyak ibadah di rumah, perbanyak baca Al-Quran, perbanyak dzikir dan aktifitas ibadah lainnya dari dalam rumah. Pemerintah sudah menganjurkan agar di masa pandemi ini, melakukan ibadah dari rumah. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) juga terus diketatkan tidak hanya di Jakarta, tapi juga di sejumlah wilayah di Indonesia.
Mari jadikan rumah saat ini sebagai tempat segalanya. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jadikanlah rumahmu tempat shalatmu, jangan jadikan sebagai kuburan" (HR Bukhori). Mari di bulan Ramadan yang bertepatan dengan pandemic corona ini, kita jadikan rumah sebagai tempat untuk mengamalkan segala perbuatan baik. Jangan isi rumah dengan aktifitas keagamaan, tapi juga isi dengan aktifitas yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Puasa mengajarkan kepada kita untuk menahan hawa nafsu. Untuk itulah mari kita menahan segala keinginan untuk keluar rumah. Jangan keluar rumah jika benar-benar tidak penting. Tidak ada yang tahu apakah kita bersih dari virus, atau orang disekitar kita yang membawa virus. Tidak keluar rumah dan social distancing adalah pilihan yang dianggap paling tepat. Mari saling mengendalikan diri di masa pandemi dan bulan suci ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H