Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Aktif Menebarkan Kedamaian

11 Agustus 2016   11:44 Diperbarui: 11 Agustus 2016   11:53 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesan Damai - www.ketjilbergerak.org

Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan sejarah Raden Said, salah seorang putra adipati yang memilih menjadi perampok. Yang menarik dari Raden Said adalah, hasil rampokannya tersebut dibagikan kepada masyarakat miskin. Mirip cerita Robin Hood dalam film. Aktifitas merampok ini akhirnya berhenti, setelah Said bertemu dengan Sunan Bonang. Said kemudian aktif menyebarkan Islam di tanah Jawa, dengan cara-caranya yang unik. Sejak saat itulah Said mendapatkan julukan sebagai sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang, seringkali menggunakan musik dalam berdakwah. Salah satu lagu yang terkenal hingga saat ini adalah lir ilir. Para wali ini praktis tidak pernah menggunakan kekerasan, atau menebar kebencian, agar orang lain masuk ke dalam Islam ketika itu. Karena Islam merupakan agama damai, yang tidak pernah mengajarkan kekerasan. Hal serupa juga telah dicontohkan Rasulullah SAW. Dalam dakwah-dakwahnya, Rasulullah tidak pernah memaksa. Bahkan ketika seseorang yang membencinya melempari dengan batu, atau melakukan tindak kekerasan, Rasulullah tidak pernah membalasnya.

Berdakwah memang dianjurkan oleh ajaran agama. Hanya saja dakwah yang dimaksudkan harus yang positif. Harapannya, dakwah bisa membuat seseorang instrospeksi diri, bahwa berbuat jahat itu tidak dibenarkan. Bahwa menebar kebencian itu sungguh bertentangan dengan ajaran agama. Dakwah itu seharusnya mentransferkan pesan positif, agar yang kurang paham menjadi paham, dan yang paham bisa meningkatkan kualitas keimanannya.

Sayangnya, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dakwah yang berkembang saat ini mulai disusupi oleh kelompok radikal, yang menginginkan kekacauan. Kenapa kekacauan yang mereka inginkan? Mereka ingin suasana kacau, agar bisa menjadi pembenaran bagi mereka untuk melakukan jihad. Padahal jihad yang mereka lakukan itu, sungguh menyeleweng dari ajaran agama. Dalam kondisi semacam ini, mereka juga mengatakan bahwa para teroris meninggal dalam kondisi syahid. Dan siapa saja yang meninggal dalam kondisi syahid, maka akan langsung masuk surga.

Kekeliruan dalam memahami Islam ini, ironisnya terus disebarluaskan melalui dakwah. Mereka menyebarkan melalui mushola, masjid, kelompok pengajian, sekolah, bahkan mereka juga memanfaatkan kecanggihan teknologi. Mereka mulai memanfaatkan sosial media dan broadcast message. Pesan negative itu langsung cepat menyebar dalam waktu yang singkat. Jika hal ini tidak dicegah, akan lebih banyak pesan negative yang terserap. Dampaknya, bagi masyarakat yang pemahaman agamanya rendah, akan mudah terpengaruh dan melakukan tindakan radikal yang bisa menjadi teror.

Mari aktif menebarkan pesan damai di keluarga dan lingkungan kita. Mari kita dorong semua makhluk di bumi ini, untuk senantiasa berbuat baik antar sesama. Mari kita sterilkan dunia maya dari pesan-pesan negative, menjadi pesan damai. Aktif menyebarkan pesan damai, akan menyelamatkan jutaan generasi penerus dari pengaruh sesat. Aktif menyebarkan pesan damai, juga merupakan bagian upaya dari meneruskan tindakan Rasulullah dan para wali. Agama sejatinya membimbing manusia untuk menjadi tentram, bukan dijadikan tameng untuk melakukan kekerasan.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun