Malam itu terasa kelam
Detik jam terdengar sangat keras
Sudut-sudut dinding seakan menatapku dengan tajam
Dan bunga matahari pemberianmu yang tepat berada diatas kepala seakan marah kepadaku, karena apa yang telah ku perbuat
Kepergianmu  seakan membuatku kehilangan arah
Tak ada lagi gairah untuk mengejar mimpi
Hanya penyesalan yang terus menghantui
Dan kau tak perlu memikirkanku
Biarpun aku tersungkur di tepi jalan
Biarlah itu menjadi urusanku
Aku tahu kamu peduli
Tapi terkadang aku malu karena terus menyakiti
Aku ingin melihatmu tersenyum, tertawa dan bahagia meski bukan denganku
Kebahagianmu adalah doaku
Semoga kebahagiaan selalu bersamamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H