Mohon tunggu...
Ahmad Raziqi
Ahmad Raziqi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Man and Dead Stocking Word Capacity"

10 September 2018   13:28 Diperbarui: 10 September 2018   13:49 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mari kita berdiskusi tentang manusia dan jumlahnya di dunia, manusia yang memiliki tindakan progresif serta agresif dalam memanfaatkan sumberdaya alam di bumi. Setidaknya terdapat berbagai ide manusia yang memang lambat laun tidak dapat terhindarkan dari kerusakan dan kebinasaan. Hakikat bumi memang tidak dapat diperbaharui, hakikat adanya bumi adalah kehancuran serta kerusakan.

Kita lihat saja data jumlah penduduk dunia, dengan capaian kurang lebih 7,5 milyar (TomoutouNews.com) betapa sesaknya pelanet bumi yang kita kenal dunia. Dalam beberapa hitungan jam. Angka 1440 hijrah merupakan angka tua yang mengingatkan dulu pada peristiwa awal Islam ada firman tuhan yang artinya "Telah nampak di laut dan di darat akibat tangan-tangan manusia"(Ar_Rum 41). Merupakan bukti bahwa manusia adalah aktor utama pencipta matinya stok sumber daya alam.

Dead Stock adalah bahasa yang digunakan oleh wakil menteri energi dan sumberdaya mineral (ESDM) Arcandra Tahar. Dead stock di sandingkan dengan oil atau minyak bumi. Dead stock atau dengan sebutan lainnya, unpumpable stock adalah volume minyak mentah hasil pengeboran yang mengendap di dalam tanki dan tidak dapat dipompakan untuk penyaluran, sehingga tidak dapat termanfaatkan (Kompas.com).

Pandangan Tahar tentang Dead Stock oil "Angka dead stock kita sekarang sekitar 3,6 juta barrel di seluruh Indonesia. Nah, ini mampu enggak kita kurangi pada level yang reasonable (wajar),".

Mari mencoba menelaah dari angka manusia serta penurunan SDM dalam memfasilitasi energi dan penghidupan manusia yang mencapai angka 7,5 milyar jiwa. Serta mubadzirnya minyak bumi yang menyebabkan Dead Stock oil.

Atau yang sekarang kita rasakan kelangkaan air.

Sebagai mahasiswa Fakultas ekonomi dan bisnis Islam di IAIN Jember, mahasiswa FEBI dituntut untuk rapi dan minimal harus mandi tiap mau berangkat kuliah, ternyata harus kerepotan mengingat betapa minimnya pasokan air bersih untuk mandi di sekitar kecamatan Mangli Jember. Mengingat manusia sudah berlomba-lomba untuk bersikap progresif terhadap teknologi, bersifat agresif dalam mencari mata air bersih dengan terus berlomba mengebor, membuat lubang cukup dalam demi mencicipi nikmat air bersih.

Tidak hanya itu jutaan tambang berdiri kokoh menggembosi perut bumi dengan alat sesar yang cukup berat, sehingga menciptakan tercemarnya lingkungan dan menyebabkan penurunan kadar produktifitas bumi. Baik itu lahan pertanian, pertambangan, perikanan dan segala hal yang bersangkutan dengan pemanfaatan alam.

Dapat dikatakan bahwa keadaan 2019 manusia jangan hanya menyibukkan tentang panas-panasan pemilu presiden di Indonesia. Akan tetapi secara umum manusia secara cakupan global dan nasional khususnya perlu memikirkan bagaimana implikasi dari ayat Ar-Arum 41. Bahwa tangan manusia secara lamban. "Man and Dead Stock world capacity"

#refleksi pojok rayon

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun