Nama                  :  Ahmad Rayhan Noor
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Â 2410416310041
Dosen pengampu      :Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.cSi.
Program Studi         :S1 Geografi
Fakultas               :Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Mata Kuliah            :Pengantar Lingkungan Lahan Basah
PTN Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â :Universitas Lambung Mangkurat
Pengertian lahan basah (wetland) adalah wilayah di permukaan bumi berupa daratan yakni tanah yang di genangi air baik permanen (tetap tergenang air) maupun musiman.
Wetland memiliki kandungan air yang tinggi dan termasuk lahan subur. Ciri dan karakteristik utama lahan basah adalah muka air yang dangkal, dekat dengan permukaan tanah, serta memiliki vegetasi khas.
Karakteristik wetland memang akan senantiasa tergenang air. Genangan musiman berarti daratan atau tanah tersebut tergenang air ketika musim hujan.
Kondisi tanah wetland yang jenuh memungkinkan genangan air mengelilingi seluruh permukaan lahan. Jenis tanah lahan basah ketika terjadi periodik atau musiman memiliki tekstur yang lunak hingga liat.
Bermula dari kesepakatan Konvensi Internasional tentang lahan basah yang ditandatangani pada 2 Februari 1971 di Ramsar, Iran. Konvensi tersebut juga dikenal sebagai Konvensi Ramsar. Penetapan hari lahan basah terjadi pada tahun 1996.
Saat itu, berlangsung pertemuan para anggota, dan hasil dari pertemuan tersebut menyepakati bahwa hari Lahan Basah Sedunia jatuh pada tanggal 2 Februari dan diperingati serentak oleh seluruh anggota Konvensi Ramsar satu tahun setelahnya.
Luas lahan basah di Indonesia masuk sebagai yang terbesar di dunia. Selain itu, wetland memiliki peran besar sebagai sumber pemurnian air dan penyimpan karbon.