Amerta merupakan sebuah event yang secara kultural maupun legal diadakan tahunan oleh BEM UNAIR untuk menyambut mahasiswa baru. Nama Amerta diambil dari nama air kehidupan Sang Prabu Airlangga. Amerta tentu merupakan sebuah acara yang sakral dan penting. Hal itu karena banyak hal penting pula di dalamnya dan Amerta merupakan gerbang pertama mahasiswa baru untuk melihat kampus dan boleh menjadi first impression mahasiswa baru terhadap kampus.
Mahasiswa baru yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat yang tentu saja banyak perbedaan kondisi dengan yang ada di bangku kuliah dan dunia kampus. Hal itu menjadikan Amerta sebagai sebuah platform dan sebuah entitas untuk pengenalan nilai-nilai ilmiah dan akademis, nilai-nilai kepemimpinan, birokrasi kampus, kemahasiswaan dan fungsi mahasiswa, pergerakan, visi hidup kedepan, tridharma perguruan tinggi dan lain-lain.
Itulah yang menyebabkan Amerta amat menentukan kemana arah mahasiswa baru dan akan menjadi apa kelak, sehingga paling tidak Amerta bisa menjadi awalan untuk menentukan bagaimana organisasi untuk dua-tiga tahun kedepan. Organisasi tentu dibentuk oleh kader dan sifat kader dibentuk oleh perkaderan. Maka baik-buruk kader juga merupakan baik-buruk perkaderan baik itu perkaderan formal maupun informal, termasuk Amerta sebagai perkaderan paling pertama.
Namun dibalik strategisnya event Amerta, apakah BEM UNAIR melalui Kementerian PSDM selaku penyelenggara serius menyelenggarakan event sebesar dan sestrategis ini? Poster open recruitment pertama diunggah pada tanggal 17 Mei 2021. Pada poster pertama tertera secara berurutan timeline tanggal 22,24,25 dan 27 Mei 2021 masing-masing presentasi grand design, uji publik, pemilihan dan pengumuman ketua terpilih. Pada hari terakhir pendaftaran yakni tanggal 20 Mei 2021, ada satu orang pendaftar Calon Ketua Pelaksana Amerta. Pendaftar dikonfirmasi adalah saudara Almujaddidi dari PSDKU Banyuwangi. Namun kemungkinan karena minimnya antusias mahasiswa untuk mendaftarkan dirinya, BEM UNAIR memperpanjang waktu pendaftaran.
Pada tanggal 21 Mei 2021 BEM UNAIR menerbitkan poster yang baru pada official account yang berisi perpanjangan waktu open recruitment. Berturut-turut tanggal 25, 27, 28 dan 29 Mei 2021 adalah presentasi grand design, uji publik, pemilihan dan pengumuman ketua umum terpilih. Namun apalah arti sebuah poster yang diunggah pada akun resmi BEM UNAIR ternyata tidak berjalan sebagaimana tanggal tertera.
Hal yang membuat lebih parah adalah Menteri PSDM yang dikonfirmasi oleh salah satu calon ketua, tidak mengetahui poster yang telah diunggah sendiri oleh Kementerian PSDM. Pada tanggal 25 Mei 2021 (mengikut poster adalah tanggal presentasi grand design), salah satu  calon ketua yang telah mendaftar pada open recruitment mengonfirmasi melalui akun whatsapp Menteri PSDM BEM UNAIR karena tidak ada informasi apapun terkait presentasi grand design padahal hari itu jika menganut poster extended adalah waktu untuk presentasi. Secara tidak langsung, timeline yang diberitahukan melalui poster extended pada akun resmi Instagram BEM UNAIR itu "tidak berlaku".Â
Faktanya adalah presentasi baru dilakukan di tanggal 8 Juni 2021, dengan pemberitahuan H-1 yakni pada tanggal 7 Juni 2021 dengan Menteri PSDM BEM UNAIR sendiri tidak mengetahui siapa Calon Ketua Pelaksana Amerta yang lain yang akan diberikan kesempatan untuk presentasi grand design. Padahal Kementrian yang dia pimpin adalah penyelenggara event tersebut.Â
Menjadi sebuah hal yang amat disayangkan jika BEM UNAIR menyelenggarakan sebuah open recruitment tetapi transparansinya sangat minimal sekali. Calon Ketua Pelaksana Amerta juga tidak diumumkan namanya di akun resmi BEM UNAIR . Hal itu tentu amat sah di lakukan jika memang recruitment dilakukan dengan metode close recruitment. Namun melakukan open recruitment dengan metode layaknya close recruitment dan nir transparansi adalah sebuah blunder dan dosa besar.
Jadi boleh disimpulkan bahwa poster open recruitment pertama tidak berlaku karena BEM UNAIR mengunggah poster kedua extended atau perpanjangan waktu dengan alasan hanya ada calon tunggal. Tetapi hingga tiba tanggal presentasi grand design sesuai poster extended (25 Mei 2021) juga tidak dilakukan juga presentasi grand design dengan alasan yang sama. Pada akhirnya malah ketua pelaksana terpilih adalah yang mendaftarkan diri diluar masa timeline yang tertera pada poster perpanjanga (extended). Ada apa dibalik ini? Kepentingan apa dibalik ini? Silahkan simpulkan sendiri.
Sebagai warga kampus yang turut melakukan controlling pada BEM UNAIR demi kebaikan organisasi dan menerapkan budaya politik yang partisipan, tentu tindakan yang dilakukan oleh BEM UNAIR tidak bisa diterima oleh kacamata idealisme. Blunder yang dilakukan oleh BEM UNAIR itu, menimbulkan distrust dan ketidakpercayaan warga kampus mengenai proses yang fairplay dan akuntable pada proses open recruitment, menjadikan sesuatu buruk sangka dan dugaan-dugaan tentang tendensi tertentu  dan perspektif liar dalam memandang yang ada didalam proses open recruitment. Ada dugaan muncul apakah jika calon berasal dari mahasiswa PSDKU dirasa kurang mumpuni? Atau kemudian ada golden ticket untuk seseorang tertentu dari golongan tertentu? Kita semua juga tidak tahu. BEM UNAIR sepatutnya menghindari sikap tertutup dan lebih transparan lagi.
Setelah ini sepatutnya BEM UNAIR harus lebih cakap lagi dalam menyelenggarakan event dan lebih berani untuk mengambil sikap. Apakah memang akan dilakukan dengan close recruitment atau mengambil sikap untuk transparan melalui open recruitment sehingga menghindari fitnah dan asumsi yang tidak seharusnya dialamatkan pada BEM UNAIR. Saya ucapkan terimakasih dan tetap semangat untuk bekerja keras