Warisan dan Pengaruh
Soekarno bukan hanya dikenal sebagai pemimpin politik, tetapi juga sebagai seorang orator ulung dan pemikir visioner. Ia mengusung konsep Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, yang terdiri dari lima prinsip: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila hingga kini tetap menjadi landasan ideologis bangsa Indonesia.
Selain itu, Soekarno juga dikenal karena usahanya memperjuangkan persatuan negara-negara Asia-Afrika melalui Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955. Konferensi ini menegaskan posisi negara-negara berkembang dalam percaturan politik dunia dan menekankan pentingnya kerjasama antarnegara yang baru merdeka.
Akhir Hayat
Pada tahun 1965, Indonesia mengalami gejolak politik yang besar, yang dikenal dengan Gerakan 30 September. Peristiwa ini berujung pada penurunan Soekarno dari jabatan presiden pada tahun 1967, digantikan oleh Soeharto. Setelah itu, Soekarno menjalani sisa hidupnya dalam pengawasan ketat pemerintah hingga wafat pada 21 Juni 1970.
Meskipun mengalami akhir yang tragis dalam karier politiknya, warisan Soekarno sebagai Bapak Bangsa tetap hidup. Ia dikenang sebagai tokoh yang berani dan visioner, yang telah meletakkan dasar-dasar penting bagi berdirinya negara Indonesia. Semangatnya untuk kemerdekaan, keadilan, dan persatuan tetap menginspirasi generasi muda Indonesia hingga saat ini.