Mohon tunggu...
Ahmad Qoyyim Musaddad
Ahmad Qoyyim Musaddad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Calm

PBS UIN Maulana Malik Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pengalaman bersama Umat Agama Buddha

25 Maret 2022   07:36 Diperbarui: 25 Maret 2022   07:41 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bhikku menceritakan bahwa kegiatan sehari-hari mereka adalah mulai dari bangun pukul tiga pagi, kemudian dilanjutkan dengan centing selama kurang lebih 2 jam. Bhikku mengatakan bahwa mereka diperbolehkan makan mulau dari jam 6 pagi hingga jam 12 siang. Setelah itu mereka tidak boleh makan hingga jam 6 pagi keesokan harnya dan hanya boleh minum minuman yang memiliki nutrisi rendah. Mereka boleh minum air, teh, kopi, dsb. Tetapi mereka tidak boleh minum susu karena susu memiliki nutrisi yang tinggi.

Setelah menceritakan kegiatan harian di vihara tersebut, bhikku menjelaskan sedikit tentang agama Buddha. Beliau mengatakan bahwa Buddha tuhannya bukan manusia, tetapi manusia itu menagajrkan umat untuk menuju pada kebaikan dan meningggalkan perbuatan jahat, karena semua itu dilakukan dalam rangka mempersiapkan kematian dan kehidupan selanjutnya.

Dalam agama Buddha terdapat banyak kitab, namun ada 3 kitab suci, yaitu sutapitaka (berisi ceramah sang Buddha), winayapitaka (berisi tatatertib), dan abidhamapitaka (berisi falsafah-falsafah).

 Sutapitaka merupakan kitab yang berisi ceraah sang Buddha yang dicatat muridnya dan dibukukan hingga sekarang, bhikku mengatakan saat ini sudah terkumpul sampai 532 jilid. Winayapitaka berisi tentang tatatertib, contohnya tentang seorang bhikku yang tidak boleh menyanyi, menari, menonton, dan juga larangan makan di jam 12 siang hingga jam 6 pagi.

Terakhir, Bhikku Khantidharo juga mnjelaskna bagaimana kita sebagai bangsa Indonesia ini bisa saling toleransi antar umat beragama adalah dengan cara sering mangadakan pertemuan secara langsyng untuk diajak bertukar pikiran, selain itu hal tersebut juga berguna untuk mempererat hubungan persaudaraan. Karena meskipun berbeda keyakinan, tetapi kita semua adalah satu bangsa seperti sembohyan negara ini, Bhinneka Tunggal Ika.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun