Tomy Satria Kurniawan adalah sosok inspiratif yang telah menorehkan perjalanan luar biasa dalam kehidupan pribadinya maupun karier profesionalnya. Lahir dan besar di Blitar sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, Tomy menghabiskan masa kecilnya di lingkungan yang sederhana namun penuh kehangatan. Pendidikan dasarnya dimulai di TK Kemala Bhayangkari, dilanjutkan di SD Tangkil 1, SMP Negeri 1 Wlingi, dan SMA Negeri 1 Talun jurusan IPA. Dalam komunitas kecil tempat ia tumbuh, jarang sekali ada yang berani keluar dari zona nyaman untuk melanjutkan pendidikan ke kota besar. Namun, Tomy memilih langkah berbeda. Ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, sebagai upaya menantang dirinya sendiri dan mengejar peluang yang lebih besar.
Di UGM, Tomy mengambil jurusan Politik dan Pemerintahan di FISIPOL. Keputusan ini tidak hanya dilandasi oleh rasa ingin tahu akademik, tetapi juga oleh kekagumannya terhadap nilai-nilai UGM yang membumi, inklusif, dan merakyat. Yogyakarta, dengan reputasinya sebagai kota pelajar dan pusat gerakan sosial, turut memantapkan pilihannya. Di kota ini, Tomy menemukan lingkungan yang kaya akan keberagaman dan perspektif baru, yang terus menginspirasi dirinya untuk belajar dan berkembang.
Perjalanan hidup Tomy tidak terlepas dari pengaruh besar keluarganya, terutama sang ibu. Sebagai seorang ibu tunggal yang membesarkannya sejak ayahnya meninggal ketika ia masih kelas 1 SD, ibunya menjadi sumber inspirasi utama. Keteguhan hati, empati, dan kejujuran yang diwariskan sang ibu menjadi fondasi karakter Tomy. Dukungan tanpa syarat dari ibunya mendorongnya untuk terus bertahan meskipun menghadapi berbagai tantangan.
Di tengah kesibukannya, Tomy tetap menyempatkan diri untuk menikmati hiburan yang ia sukai. Ia gemar mendengarkan musik K-pop, mengikuti JKT48, dan melakukan cafe-hopping bersama teman-temannya. Baginya, hobi-hobi ini memberikan keseimbangan dalam hidup dan menjadi cara untuk menjaga semangat serta kreativitasnya.
Karier Tomy di AIESEC UGM dimulai pada tahun 2019 setelah ia terinspirasi dari Gelanggang Expo, sebuah acara yang memperkenalkan berbagai organisasi mahasiswa. Meski awalnya gagal lolos sebagai anggota departemen External Relations (ER) karena kesibukan akademik, ia tidak menyerah. Pada tahun berikutnya, ia mencoba kembali dan berhasil bergabung. Dari sana, Tomy memulai perjalanan yang luar biasa, mengemban berbagai tanggung jawab hingga menjadi Vice President External Relation di AIESEC UGM pada tahun 2022. Ia kemudian melanjutkan kontribusinya di tingkat nasional sebagai Head of Business Development and Partnership AIESEC in Indonesia pada tahun 2023. Dedikasi dan semangatnya di AIESEC dibangun atas dasar keyakinannya pada tujuan organisasi, dampak positif yang dihasilkan, dan inspirasi dari orang-orang yang ditemuinya.
Setelah menyelesaikan masa jabatannya di AIESEC, Tomy bergabung dengan Danone sebagai Project Officer. Peran ini memberinya kesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam menjalankan proyek-proyek Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satu proyeknya yang paling berkesan adalah "Makan Bergizi Indonesia Maju" (MBGM), sebuah inisiatif untuk mencegah stunting dan meningkatkan edukasi gizi di kalangan siswa TK dan SD di Yogyakarta. Proyek ini tidak hanya berfokus pada pemberian makanan bergizi, tetapi juga menerapkan prinsip keberlanjutan dengan konsep zero waste, termasuk penggunaan wadah makanan yang dapat didaur ulang dan pengelolaan sampah makanan menjadi pupuk kompos.
Sebagai seorang profesional, Tomy dikenal sebagai individu yang purpose-driven. Ia percaya pada pentingnya memberikan dampak positif bagi masyarakat dan membantu orang lain mencapai potensi terbaik mereka. Baginya, keterampilan seperti konsistensi, adaptabilitas, komunikasi, dan kepemimpinan adalah kunci untuk menghadapi perubahan dan tantangan. Ia selalu berusaha untuk belajar dari pengalaman dan terus mendorong dirinya untuk tumbuh.
Tomy berharap dapat dikenang sebagai seseorang yang menciptakan dampak positif di masyarakat. Ia ingin memberikan rasa hangat dan inklusivitas kepada orang-orang di sekitarnya, serta membantu mereka meraih potensi terbaik mereka. Dalam perjalanan kariernya, ia berkomitmen untuk meninggalkan warisan yang baik dan berkontribusi pada perubahan yang bermakna. Untuk menjaga keseimbangan dalam hidup, Tomy memiliki pendekatan yang terstruktur. Ia mengatur prioritas harian dengan baik, meluangkan waktu untuk berbincang dengan jaringan relasinya, dan menikmati hobinya sebagai bentuk pelepasan stres.Â
Dari perjalanan hidupnya, Tomy Satria Kurniawan menunjukkan bahwa keberanian untuk keluar dari zona nyaman, konsistensi, dan semangat melayani masyarakat dapat membawa seseorang menuju kesuksesan dan kebermaknaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H