Mohon tunggu...
ahmad puguh eriawan
ahmad puguh eriawan Mohon Tunggu... Guru - Calm

Guru di Madrasah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenal Logika Fuzzy

30 Juli 2023   11:23 Diperbarui: 30 Juli 2023   11:24 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Apa itu logika Fuzzy?

Logika Fuzzy adalah sebuah konsep matematis yang memungkinkan kita untuk menggambarkan dan memodelkan ketidakpastian dan keabu-abuan dalam suatu sistem. Dalam logika tradisional, sesuatu hanya bisa memiliki nilai kebenaran yang pasti, yaitu benar atau salah. Namun, dalam logika Fuzzy, suatu pernyataan bisa memiliki nilai kebenaran yang berada di antara benar dan salah, yaitu dalam bentuk derajat keanggotaan.

Pendekatan logika Fuzzy ini dikembangkan oleh Lotfi Zadeh pada tahun 1965 sebagai alternatif untuk mengatasi ketidakpastian dan keabu-abuan dalam pemodelan matematika. Logika Fuzzy memungkinkan kita untuk menggambarkan dan memanipulasi variabel-variabel yang tidak memiliki nilai yang jelas atau tegas.

Misalnya, dalam logika tradisional, kita mungkin mengatakan bahwa seseorang tinggi jika tingginya melebihi 170 cm, dan rendah jika tingginya kurang dari 150 cm. Namun, dalam logika Fuzzy, kita bisa menggambarkan tinggi seseorang dengan menggunakan derajat keanggotaan. Sebagai contoh, seseorang dengan tinggi 160 cm bisa memiliki derajat keanggotaan tinggi sebesar 0.8 dan derajat keanggotaan rendah sebesar 0.2.

Logika Fuzzy juga digunakan dalam sistem pengambilan keputusan. Dalam banyak situasi, keputusan yang diambil tidaklah mutlak benar atau salah, melainkan ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Logika Fuzzy memungkinkan kita untuk memodelkan faktor-faktor tersebut dalam bentuk derajat keanggotaan dan menggabungkannya untuk mencapai keputusan yang lebih akurat.

Salah satu aplikasi logika Fuzzy yang terkenal adalah pada sistem kendali Fuzzy. Dalam sistem kendali Fuzzy, aturan-aturan yang berisi kondisi-kondisi dan tindakan-tindakan diatur menggunakan logika Fuzzy untuk mengambil keputusan dalam mengendalikan suatu sistem. Konsep dasar dari logika Fuzzy adalah menggantikan nilai kebenaran yang tegas (0 atau 1) dengan nilai keanggotaan yang mencerminkan tingkat kebenaran suatu pernyataan.

Sistem kendali Fuzzy memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode kendali konvensional. Pertama, sistem kendali Fuzzy dapat mengatasi ketidakpastian dan ambiguitas dalam masalah yang kompleks. Dalam banyak kasus, sulit untuk menggambarkan hubungan antara input dan output secara tepat dengan menggunakan persamaan matematis konvensional. Dengan menggunakan logika Fuzzy, kita dapat menggambarkan hubungan ini dengan lebih fleksibel dan intuitif.

Kedua, sistem kendali Fuzzy dapat menangani masalah yang bersifat non-linier. Dalam banyak sistem fisik, hubungan antara input dan output tidak dapat dijelaskan dengan persamaan linier sederhana. Dalam kasus ini, metode kendali konvensional sering kali tidak efektif. Namun, dengan menggunakan logika Fuzzy, kita dapat memodelkan hubungan non-linier ini dengan lebih baik.

Selain itu, sistem kendali Fuzzy juga mampu menghasilkan keputusan yang lebih manusiawi. Dalam metode kendali konvensional, keputusan seringkali diambil berdasarkan aturan-aturan yang baku dan tegas. Namun, dalam kehidupan nyata, keputusan seringkali didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang lebih kompleks dan ambigu. Dengan menggunakan logika Fuzzy, kita dapat menggambarkan pertimbangan-pertimbangan ini dengan lebih baik.

Namun, sistem kendali Fuzzy juga memiliki beberapa kelemahan pertama jika tidak dilakukan dengan hati-hati, sistem kendali fuzzy dapat menghasilkan keluaran yang tidak akurat atau tidak konsisten. Selain itu, memilih fungsi keanggotaan yang tepat untuk setiap variabel input juga merupakan tugas yang rumit. Fungsi keanggotaan yang tidak sesuai dapat mengakibatkan hasil yang tidak akurat atau tidak optimal.

Kedua, sistem kendali fuzzy juga cenderung membutuhkan sumber daya komputasi yang lebih besar dibandingkan dengan sistem kendali konvensional. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas operasi matematika yang terlibat dalam pengolahan data fuzzy. Penggunaan sumber daya yang lebih besar dapat mempengaruhi waktu respons sistem dan meningkatkan biaya implementasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun