Peternakan kambing rakyat pada saat ini sudah menyebar luas tetapi tatalaksana pemeliharaan belum dilakukan secara optimal. Kendala yang masih sering dihadapi peternak kambing adalah kurangnya pengetahuan pada penanganan gangguan reproduksi dan kesehatan ternak, serta minimnya bantuan pengobatan ternak yang diperoleh. Peternak kambing saat ini masih banyak memelihara secara tradisional tanpa memperhatikan aspek manajemen pemeliharaan, tatalaksana reproduksi dan kesehatan. Peternak masih banyak belum sadar terkait hasil peternakan yang tentu menjanjikan.
Berdasarkan analisis, peternakan ini memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, termasuk usaha penyediaan hewan aqiqah, produksi pupuk organik, hingga pelebaran usaha ke kambing perah dan pengolahan produk. Potensi pengembangan usaha peternakan ini didukung oleh keberadaan lahan yang masih sangat luas dan sumber daya manusia. Pengembangan usaha ini tentunya dapat meningkatkan kemandirian anggota dan kemampuan entrepreneurship.
Dalam mendukung pengembangan peternakan, peningkatan populasi kambing yang sehat dan terus bertambah merupakan salah satu langkah yang penting untuk menjaga keberlanjutan suatu usaha peternakan.
Usaha pemeliharaan kambing di Kelompok Ternak “Pemuda Masjid” masih tergolong baru. Hingga saat ini, peternakan ini masih belum mendapatkan hasil yang maksimal karena terdapat beberapa kendala berupa: rendahnya peningkatan bobot anakan, adanya anakan yang sakit, serta anakan Crossboer yang perkembangannya masih lambat. Oleh karena itu, peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam manajemen kesehatan dan reproduksi ternak penting untuk ditingkatkan.
Oleh karena itu, tim peneliti dari Program Studi Peternakan UNS berinsiatif untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di Kelompok Ternak “Pemuda Masjid” dalam bentuk sosialisasi, penyuluhan dan pendampingan manajemen kesehatan dan reproduksi ternak kambing.
Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus Kelompok Ternak “Pemuda Masjid”. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Dr. Ahmad Pramono, S.Pt., M.P. dari Fakultas Peternakan UNS. Dalam pemaparannya, Dr. Ahmad Pramono menjelaskan manajemen reproduksi termasuk penerapan teknologi reproduksi timed of artificial insemination (TAI) dalam meningkatkan angka kebuntingan, dan optimalisasi lambing dan kidding interval. Selain itu, disampaikan juga oleh drh. Wari Pawestri, M.Sc. dari Fakultas Peternakan UNS. Dalam pemaparannya, drh. Wari Pawestri menjelaskan tentang manajemen kesehatan ternak yang baik dan benar untuk menghadapi berbagai penyakit pada kambing.
Setelah pemaparan, dilakukan diskusi bersama peserta. Peserta berperan aktif untuk bertanya mengenai permasalahan gangguan reproduksi dan berbagai penyakit yang pernah terjadi di peternakan yang dikelola Kelompok Ternak “Pemuda Masjid” serta penanggulangan yang dapat dilakukan.
Selain penyuluhan, turut diberikan obat-obatan seperti obat cacing, vitamin B-kompleks, dan desinfektan yang dapat digunakan untuk meningkatkan imunitas dan mencegah penularan penyakit pada kambing.
Hasil evaluasi kegiatan menunjukan bahwa terdapat peningkatan pemahaman peserta mengenai manajemen reproduksi dan tata laksana kesehatan ternak.
Diharapkan materi yang telah disampaikan dapat diterapkan dengan baik oleh pengurus Kelompok Ternak “Pemuda Masjid” sehingga ternak (kambing) yang dipelihara dapat sehat dengan produktivitas yang tinggi.