Presiden Joko Widodo menghadiri acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra) yang diselenggarakan oleh relawan Jokowi di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023). Dalam kehadirannya, Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara maju sehingga ia mengingatkan jangan salah dalam memilih pemimpin.
"Peluang kita menjadi negara maju itu ada dalam 13 tahun kedepan, ini disampaikan oleh para pakar dalam negeri maupun luar. Ini karena bonus demografi kita akan muncul di tahun 30an dan dalam sejarah peradaban negara-negara yang saya lihat, memang kesempatannya hanya sekali, kesempatannya hanya sekali dalam sejarah sebuah peradaban bangsa. Begitu kita keliru memilih pemimpin untuk 13 tahun kedepan hilanglah kesempatan untuk menjadi negara maju. Hati-hati mengenai ini, ujar Jokowi dalam pidatonya.
Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah namun bertahun-tahun sebelumnya Indonesia selalu ekspor dalam bentuk bahan mentah. Maka perlunya hilirisasi sehingga tidak mengulang kekeliruan yang pernah dilakukan meskipun terdapat berbagai resiko.
"Sekarang kita baru digugat oleh Uni Eropa, itu baru satu urusan saja. Nikel digugat padahal bahan mineral kita bukan hanya nikel, ada tembaga, timah, batubara, ada bauksit. Apakah kita mau berhenti karena digugat Uni Eropa. Kalau pemimpinnya tidak berani pasti mundur minta ampun, maka jangan bermimpi negara ini menjadi negara maju" kata Jokowi dengan suara lantang.
Jokowi berpesan negara butuh kepemimpinan yang kuat mampu menghadapi ketidakpastian global. Oleh sebab itu kepemimpinan yang kuat dibutuhkan, juga memiliki komitmen kuat untuk antikorupsi, memiliki komitmen kuat untuk merawat demokrasi.
Ketua Panitia Musyawarah Rakyat (Musra) Relawan Jokowi menyerahkan nama-nama Capres-Cawapres hasil musyawarah rakyat kepada Jokowi dalam acara puncak Musra. Hasil Musra terdapat beberapa nama-nama tokoh potensial yang beberapa diantaranya sudah di deklarasikan sebagai Capres 2024.
"Bapak presiden, Musra telah menjaring tiga calon presiden. Yang pertama, Mas Ganjar Pranowo, yang juga capres PDI Perjuangan. Kedua, Pak Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra. Ketiga, Pak Airlangga Hartarto, Ketua Umum Golkar" kata Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia Andi Gani Nena Wea dalam sambutannya di Istora Senayan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H