Mohon tunggu...
Ahmad Nur Luqman
Ahmad Nur Luqman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Blora

Tiktok : @anluqman Instagram : @anluqman_

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Program Bank Sampah di Desa Ngadirejo Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah

21 Juni 2022   06:10 Diperbarui: 21 Juni 2022   06:19 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahmad Nur Luqman/Sumber: ig@an_nurluqman

Dalam tata cara pembentukan bank sampah hal pertama yang harus dilakukan adalah sosialisasi terhadap masyarakat dan untungnya lagi masyarakat kenteng sangat merespon baik sekali setelah itu langsung membentuk suatu struktur organisasi yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, divisi pemilahan, devisi penimbangan, devisi pencatatan, dan devisi pemasaran yang masing-masing memiliki tugas yang berbeda-beda, untuk anggota pengurus bank sampah selain juga untuk mengabdi terhadap masyarakat juga dikasih upah yaitu diambilkan dari sekian persen hasil penjualan sampah ke pengepul sampah. 

Untuk divisi penimbangan sendiri bertugas untuk menimbang setiap penyetoran sampah dari masing-masing KK warga yang kemudian dicatat oleh divisi bagian pencatatan, untuk pencatatan sendiri menggunakan catatan manual dibuku besar juga di ketik di laptop dan nantinya untuk warga yang apabila setiap setahun sekali ada perkumpulan nantinya untuk penabung sampah terbnayak akan mendapat reward dari pengurus bank sampah agar masryakatnya sendiri biar tambah semangat. 

Kemudian setelah penimbangan dan pencatatan sudah selesai proses selanjutnya adalah dipilahi oleh devisi pemilahan jadinya nanti sampah disatukan berdasarkan jenisnya misalnya sampah botol plastic, plastic, kertas, kaca, beling, besi dll dan terakhir baru dipasarkan atau dijual oleh devisi pemasaran dipengepul sampah. 

Setelah kepengurusan sudah terbentuk kemudian lanjut membuat nama untuk bank sampah,juga visi misi dan tujuan yang kemudian dibuatkan SK oleh kepala desa/lurah layaknya organisasi yang resmi juga tak lupa lokasi untuk bank sampah untuk mengumpulkan sampah-sampah dari warga dan terakhir mencari relasi untuk pemasaran bank sampah.

Selanjutnya dalam pembuatan bank sampah hal yang perlu dilakukan adalah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan yaitu timbangan, karung besar untuk wadah sampah,  perlengkapan bongkar barang (obeng, tang dll) yaitu yang dibutuhkan pas ketika ada yang mengumpulkan besi-besi yang masih menempel-nempel, adminitrasi (yang berupa buku nasabah/tabungan, nota pembelian nasabah, buku besar, dan buku penjualan ke pengepul) dan terakhir adalah alat transportasi untuk menjual sampah ke pengepul seperti grobak/pic up.

Tahap pelaksanaan bank sampah

  • Calon nasabah datang didata untuk dijadikan nasabah bank sampah
  • Pemilahan sampah pada dari nasabah sesuai dengan jenisnya
  • Penimbangan
  • Pencatatan setoran sampah
  • Penampungan dari hasil pemilahan sesuai dengan jenis barang
  • Pengepakan sesuai jenis barang
  • Penjualan barang ke pengepul

Sebagaimana juga sampah non organik yang dapat menghasilkan uang juga sampah organik pun dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk melalui pembusukan (kompos) dan hasilnya nanti bisa digunakan untuk tanaman juga dapat dijual. 

Dari masyarakat kentengnya sendiri memanfaatkan pupuk organik digunakan sendiri untuk tanaman jadinya masyarakat menyiapkan lahan kosong yang tidak terpakai kemudian lahannya dipakai dan hasil panennya nanti dibuat untuk kemaslahatan bersama selain itu juga berhubungan lahan di dukuh kenteng kecil dan padat dengan rumah-rumah penduduk. 

Masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah, halaman rumah-rumah, tembok-tembok juga pinggir-pinggiran jalan untuk ditanami tanaman dengan media pot bekas sampah-sampah dari bank sampah yang disetor di bank sampah jadinya semua masyarakat gotong royong untuk penanaman juga pemupukan dan kemudian juga proses pembuatan pupuk dengan cara sampahnya dihancurkan dengan mesin penghancur yang mendapat bantuan dari bupati sukoharjo dan walhasil hingga saat ini dukuh kenteng selalu rame dikunjungi pejabat-pejabat desa untuk stady banding, selain mempunyai daya tarik yang berkaitan dengan pengelolaan sampah mereka seneng datang di kenteng juga karena masyarakatnya yang ramah-ramah dengan sambutan yang sangat luar biasa apabila ada romobongan yang bertamu di dukuh kenteng tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun