Mohon tunggu...
Ahmad Nur Luqman
Ahmad Nur Luqman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Blora

Tiktok : @anluqman Instagram : @anluqman_

Selanjutnya

Tutup

Film

Setidaknya Menonton Film KKN DI Desa Penari Sudah Bisa Mengobati Sakit Hati Mahasiswa KKN Angkatan 2020

17 Juni 2022   19:03 Diperbarui: 17 Juni 2022   19:06 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: ig@tissabiani

Berbicara terkait film KKN di Desa Penari, film yang diangkat dari kisah nyata yang sebelumnya viral di twiter, sukses menghipnotis masyarakat Indonesia untuk berbondong-bondong menontonya, bahkan film tersebut mendapatkan predikat sebagai film paling laris sepanjang masa, tentunya ini menandakan bahwa akan bangkitnya kembali dunia industri perfilm-an di Indonesia setelah dihantam habis-habisan oleh pandemi. 

Film yang menceritakan tentang perjalanan  6 Mahasiswa yaitu Bima, Widya, Ayu, Nur, Anton dan Wahyu yang tengah melakukan program Kuliah Kerja Nyata atau KKN di Desa Penari tidak berjalan dengan mulus, bahkan berbagai pengalaman horor menghantui mereka hingga program KKN tersebut berakhir tragis.

Film tersebut juga seakan-seakan membawa penontonnya merasakan secara langsung nuansa berada di desa yang tidak biasa, bertemu dengan berbagai para penunggu gaib, dan serunya menikmati alur cerita di masing-masing sesinya. Suasana tersebutlah yang bisa membuat kita bisa merasakan KKN yang sebenarnya, walau hanya sekedar sebatas imaginasi melalui tayangan dilayar bioskop.

Setidaknya dengan menonton film KKN Desa Penari bisa mengobati rasa sakit hati para mahasiswa KKN angkatan 2020, termasuk saya sendiri, walau hanya merasakan nuansa KKN melalui imaginasi. Iya walau hanya sekedar imaginasi dilayar bioskop, itu sudah agak mendingan dari pada tidak terobati sama sekali karena kecewa, gagal melakukan kegiatan yang ditunggu-tunggu. Yang membuat kami sakit hati yang sangat luar biasa sampai sekarang

Gimana nggak sakit hati coba ?. persiapan sudah matang, mulai dari menyusun kelompok KKN dengan susah payahnya mengumpulakan mahasiswa perwakilan dari masing-masing fakultas. Tidak hanya itu juga, segala persiapan yang lain mulai dari anggaran, struktur kepungurusan, lokasi untuk KKN sudah disiapkan secara matang, eh tiba-tiba malah nggak jadi, sedih nggak sih ?

Padahal semua itu juga ada perjuangannya. Mulai dari menyusun kelompok, itu sebulan dua bulan nggak cukup, belum lagi kita nyatuin fikiran kita buat nyusun proker apa aja yang nanti kita lakuin di lokasi KKN.

Terus nyari lokasi juga, yang juga tak kalah susahnya minta ampun, tetapi semua dapat  dihadapi secara bersama-sama mengingat keantusiasan kita setelah mendengar cerita-cerita dari kakak tingkat, dimana mereka bisa merasakan bahagianya dalam hidup kebersamaan dan jauh dari keluarga sekaligus bisa fokus mengabdi di desa.

Tidak ketinggalan juga merasakan adanya cinlok,  pengalaman horor yang tiada tanding seru juga, pastinya untuk diceritakan kembali ke adek-adek tingkat nantinya. Akan tetapi, semua keantusiasan tersebut seakan-akan kandas karena munculnya pandemi yang nggak hilang-hilang dan digantikan dengan KKN dari rumah melalui postingan di sosial media. Semuanya gagal total.

Untungnya sejak menonton film tersebut, rasa sakit dan kecewa itu sedikit demi sedikit mulai hilang, mungkin alasan selain kangen nonton bioskop, film ini juga cukup mewakili kita dalam melaksanakan program KKN. Atau bisa jadi kenapa film ini bisa laris ? karena diborong oleh mereka para alumni KKN angakatan 2020 kali ya ? makanya bisa seramai seperti ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun