Mohon tunggu...
Ahmad Nur Luqman
Ahmad Nur Luqman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Blora

Tiktok : @anluqman Instagram : @anluqman_

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

4 Keistimewaan Desa Kajen Selain Populer dengan Sebutan Desa Santri

7 Juni 2022   07:23 Diperbarui: 9 Juni 2022   05:59 2792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: Ahmad Nur Luqman, ig @an_nurluqman

Desa Kajen merupakan salah satu  desa yang ada di Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Yang menarik dari desa ini adalah banyaknya santri yang berdatangan dari berbagai penjuru dan tidak sedikitnya pondok pesantren yang berdiri dalam satu desa. Jadi, tidak heran apabila jumlah masyarakat pribumi dengan masyarakat pendatang (santri) lebih banyakan masyarakat pendatang.

Di desa ini, jumlah masjid hanya ada satu. Jadi, pada saat pelaksanaan salat jumat dipastikan akan mengalami pembludakan jamaah salat jumat. Berbanding terbalik pada saat pelaksanaan salat idul fitri, yang hampir dipastikan sepi jamaahnya, karena mayoritas santri pada pulang kampung. Hal tersebut yang bisa membuat desa ini populer dengan sebutan desa santri.

Jika ditilik dari sejarah singkatnya. Dahulu kala di ceritakan ada seorang Ulama asal Tuban, Jawa Timur bernama Syaikh Ahmad Mutamakkin terdampar di tepi pantai setelah dimuntahkan seekor ikan Mladang (sejenis ikan gabus yang sangat besar), yang kemudian bertemu dengan Haji Syamsudin, beliau adalah satu satunya haji di desa tersebut sehingga desa itu disebut desa kajen (kaji ijen, satu-satunya yang sudah berhaji). Setelah beberapa lama menetap di desa Kajen, Syaikh Mutamakkin dinikahkan oleh putrinya Haji Syamsudin dan membuka pesantren untuk pertama kalinya, sampai dengan sekarang ini dan hingga kini, semakin bertambah jumlah pesantren yang didirikan di desa tersebut oleh keturunan-keturunan beliau.

Konon sang presiden RI keempat Gus dur juga pernah nyantri di desa ini bersama dengan sang kyai Mbah Dullah Salam Kajen. Selain keistimewaan disebut sebagai desa santri, ada juga empat keistimewaan lain dari desa satu ini. Apa saja itu? Mari kita simak bersama.

#1 Memiliki satuan pendidikan formal yang komplet

Selain melimpahnya pondok pesantren yang digunakan untuk belajar sebagai pendidikan nonformal. Desa Kajen juga memiliki satuan pendidikan formal yang komplet, kita bisa menemukan semua lembaga pendidikan dari tiap jenjang. Mulai dari PAUD, SD, MI (setara dengan SD), MTs (Setara dengan SMP), Ma (Setara dengan SMA), Hingga Ma'had Aly (Setara dengan peerguruan tinggi). Semua komplet ada disini, padahal ini hanyalah desa bukan kecamatan.

Selain ma'had aly ada juga perguruan tinggi yang bernama IPMAFA (Institut Pesantren Matholiul Falah), walaupun secara teritorialnya berada di Desa Purworejo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati. Tetapi, masih dalam satu yayasan lembaga pendidikan yang ada di Kajen dan jaraknya juga lumayan deket. Maka boleh dikatakan bahwa desa ini merupakan salah satu pusat keilmuan yang lengkap.

#2 Pusatnya wisata religi di Kabupaten Pati

Kabupaten Pati selain terkenal dengan makanan khasnya nasi gandul dan artis kenamaanya yaitu Shoimah, juga terkenal dengan wisata religinya yang  berpusat di desa Kajen ini. Adanya makam sang Waliyullah Syaikh Ahmad Mutamakkin, ulama yang berdakwah di Jawa bagian Utara, mampu menghipnotis para wisatawan religi untuk datang sekedar ziarah dan berwisata menikmati suasana desa santri yang sejuk.

#3 Berlimpah pusat perbelanjaan

Sebagai desa yang mendapatkan predikat sebagai desa santri, tentunya mempunyai banyak fasilitas pusat perbelanjaan yang lengkap, untuk memenuhi berbagai kebutuhan santri dan juga peziarah atau wisatawan di desa tersebut. Mulai dari toko-toko yang sederhana sampai dengan took-toko yang besar dan megah semuanya lengkap ada disitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun