Mohon tunggu...
Ahmad Nuril Mustofa
Ahmad Nuril Mustofa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Founder Yayasan Pesantren Alam Nusantara Kota Batu

Menulis adalah secercah harapan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Natal dan Tugas Duta Pancasila

24 Desember 2019   18:38 Diperbarui: 24 Desember 2019   19:03 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momentum natal sepertinya menjadi waktu yang tepat untuk melakukan perdebatan bagi mereka yang mempunyai kelebihan pemahaman yang digunakan untuk menghakimi saudara seiman. Lantas apa maksud dan tujuan persaudaraan jika kita tidak bisa toleran terhadap adanya perbedaan pemajaman dan pemikiran akan sebuah keilmuan yang telah dipahami.

Perbedaan akan  semakin indah jika di implementasikan dengan saling menghargai dan menghormati hal yang beda pada diri kita. Perbedaan mebawa kerahmatan jika setiap insan sadar akan sebuah pemikiran yang tidak bisa dipaksakan akan kebenarannya, karena kebenaran hanyalah mutlak milik Tuhan.

Sebagai Duta Pancasila pastinya ada kewajiban untuk menyuarakan intisari dan kandungan Pancasila. Untuk bersaudara dengan lintas iman cukup kemanusiaan sebagai alasan agar kita mau menerima dengan lapang dada kepada mereka semua golongan lintas iman. Jika ada pemaksaan dalam keimanan lantas apa maknanya perbedaan bagi iman yang harus kita yakini berdasarkan cahaya hidayah yang masuk ke hati kita masing masing.

Implementasi nilai nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari hari harus kita buktikan dengan tindakan nyata. Dengan melakukan berbagai tindakan yang mencerminkan nilai dari masing masing sila yang ada. 

Sila 1 Ketuhanan yang Maha Esa, dengan kita melakukan segala perintah Tuhan dan menjauhi semua larangan sudah berarti kita mengimplementasikan sila ini. Dengan saling menghormati dan menjaga perasaan akan adanya perbedaan dan tatacara dalam beribadah.

Sila 2 Kemanusiaan yang adil dan beradab, banyak  sekali nilai nilai kemanusiaan yang belum kita lakukan karena kita terbuai dengan nafsu swbagai manusi yang ingin merasa paling benar sendiri.  Termasuk adab  itu soal etika dan tatakramma yang sudah mulai banyak yang melupakan  akan pentingnya adab dan etika dalam kehidupan. Yang muda sudah lalai untuk menghormati yang tua sehingga yang tua tak ada rasa kepada yang muda.

Sila 3 Persatuan Indonesia, jika persatuan iu menjadi cita cita bangsa, lantas mengapa kalian nodai dengan kebiasaan kebiasaan yang mengakibatkan perpecahan, persatuan itu harus dibangun dengan kebiasaan sekecil apapun. Tanpa ada perilaku yang menimbulkan perpecahan. Bangsa Indonesi adalah bangsa yang besar, dari berbagai pulau suku bahasa dan agama. 

Sila 4 Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Hajat bersama harus diputuskan bersama agar tidak terjadi perselisihan dikemudian hari, musyawarah menjadi solisu bagi kita semua untuk menyelsaikan solusi dari setiap persoalan yang ada.

Sila 5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nafsu menjadi musuh utama untuk mengimplementasikan pancasila. Karena nafsu mengalahkan semua yang ada kendali dalam kehidupan kita. Adil tak akan terwujud kalo kita masih mengedepankan nafsu.

Natal itu soal kelahiran, pesan damai ada didalamnya, spirit damai harus menyertai dalam setiap proses kehidupan kita. Kenapa harus ada perselisihan jika perdamaian itu bisa kita lakukan. Selamat natal bagi saudaraku yang merayakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun